RESENSI NOVEL NAMAKU LOUI(SA) KARYA ADYA PRAMUDITA; PERJUANGAN SEORANG PENGIDAP AMBIGUITAS GENITAL

RESENSI NOVEL NAMAKU LOUI(SA) KARYA ADYA PRAMUDITA; PERJUANGAN SESEORANG KELUAR DARI IDENTITAS YANG AMBIGU


Judul Buku: Namaku Loui(sa)
Penerbit: Moka Media 
iv+240 halaman; 12,7 X 19 cm
ISBN: 979-795-964-3
Cetakan pertama 2015

Blurb
“Jangan terlalu khawatir padanya, Jingga.  Anak itu tidak akan tiba-tiba kau temukan menggantung di tiang-tiang. Dia akan baik-baik saja.”

“Itu yang akan kau lakukan jika menjadi aku, Dimi? Tak kusangka.” Dimitri terkunci mendengar jawaban Jingga, rahangnya mengeras. Ia menelan ludah.

“Dan, kau juga akan meninggalkan aku jika aku berada di posisi Louisa? Jika aku terlahir dengan kekurangan di tubuhku? Jawab, Dimi!”

Dimitri tak juga menjawab, wajahnya serupa dengan orang yang baru tersengat listrik. Kaget dan tegang. Jingga mengepal, ia berdiri meninggalkan Dimitri, berjalan ke arahku yang sedang membawa tiga gelas sirup di atas nampan dengan tangan gemetar.
Namaku Loui(sa); Halaman 134 

Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna di antara ciptaan Tuhan yang lainnya. Seperti seorang gadis bernama Louisa. Louisa tumbuh bersama dua orang sahabat yang setia yaitu Dimitri dan Jingga. Mereka tumbuh di area peternakan kaki gunung Pangrango. Persahabatan mereka berlanjut hingga mereka remaja walau Louisa pergi dari desa kecil itu.

Usia remaja dan kebersamaan menumbuhkan rasa yang berbeda di antara mereka, perlahan demi perlahan ada sebuah cinta, cinta yang terjalin dengan rumit. Cinta yang mengharuskan mereka untuk bersabar. Cinta yang tak pernah bisa tumbuh dalam kegamangan hingga mereka harus menentukan pilihan terbaik juga harus menelan beberapa pil pahit sebagai penyembuh luka yang pernah tumbuh di hati masing-masing.

Louisa tumbuh sebagai gadis yang cantik, dengan keahlian bermain biola ia mampu menembus gegap gempita dunia hiburan di Jakarta. Bakatnya mampu mengantarnya mendapatkan posisi seorang diva.

Semua pesta harus berakhir. Louisa menemui kenyataan yang membuatnya harus memilih. Melanjutkan identitasnya sebagai seorang diva dengan segala polularitas dan pernak-perniknya atau mengikuti jati diri yang selama ini dirasakan dan ia tutup rapat dan risiko kehilangan hasil jerih payah yang selama ia lakukan. 

Tetapi, ia tetap harus memilih.

*****

Novel Namaku Loui(sa) menceritakan tentang kelainan sejak lahir yang terjadi pada seseorang, yaitu Ambiguitas Genital. Kelainan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kekurangan hormon, susunan kromosom yang unik sehingga pengidapnya sulit menentukan jenis kelamin karena bentuk yang berbeda. Kasus ini bisa terjadi 1 dari 2000 bayi yang dilahirkan.

Novel ini memiliki cover cantik sesuai dengan isi ceritanya. Jika beberapa saat lalu kita dihebohkan dengan propaganda issue LGBT dengan cara yang tidak logis dan masuk akal. Novel ini justru menyajikan yang berbeda. Semua berada di dalam nalar, diolah apik, edukatif dan tidak vulgar.

Alur maju mundur disajikan dengan cepat, POV satu, sudut pandang Louisa yang dipilih juga sangat tepat. Hanya saja, saya sempat berpikir, bagaimana jika novel ini juga dibuat dalam sudut pandang seorang Jingga. Karena karakter Jingga mampu membuat siapa pun terkesan, terutama saat ia mendampingi sahabat-sahabatnya, yaitu Dimitri dan Louisa. Dan juga saat ia harus menghadapi cinta yang tumbuh dalam dirinya sendiri.

Dengan membaca novel ini kita dapat membuka pikiran kita, apa, bagaimana dan kenapa Ambigu Genital bisa terjadi. Dipaparkan juga dan tersiratt dengan jelas bagaiman kita menghadapi seseorang yang mengidapnya jadi kita dapat membedakan mana penderita ambigu genital yang asli atau yang tertular mode dan gaya hidup.

Bintang empat untuk novel ini.        

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "RESENSI NOVEL NAMAKU LOUI(SA) KARYA ADYA PRAMUDITA; PERJUANGAN SEORANG PENGIDAP AMBIGUITAS GENITAL"

  1. wahhh penasaran dengan isi keseluruhan buku novelnya... bagus sepertinya..

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.