Satu hal yang aku ingat sebelum aku memejamkan mata rapat-rapat, bahwa Mahadi benar, aku tidak baik untuk Alva.
Zahra harus takluk pada seorang cowo rese yang selalu membuatnya tidak nyaman di kampus. Zahra tidak mengerti mengapa cowo rese itu bisa menjadi pujaan cewe-cewe di kampus. Ditambah lagi, cowo rese itu akrab dengan sahabat dekat Zahra. Tak dapat dihindari, cowo rese itu merupakan cobaan terberat dalam hidup Zahra.
Di saat perasaannya dibuat mengambang oleh cowo itu, Zahra harus menghadapi fitnah dan juga cibiran dari seluruh warga kampus karena kedekatan mereka. Ia terjebak pada perasaan yang membuatnya berada dalam dilema. Selain itu Zahra juga harus memecahkan misteri sebuah mimpi yang selalu datang dalam tidurnya.
Yaska, seorang pemuda yang berusaha mengejar kembali kisah cinta miliknya yang hampir kandas. Ia harus berhadapan dengan kondisi ingatan kekasihnya yang rentan bahkan hampir melupakan keberadaan dirinya sepenuhnya. Ditambah lagi muncul rival yang tak bisa dianggap sepele. Salah langkah sedikit saja, musnahlah sudah usaha yang ia jalankan selama satu tahun terakhir.
Alva harus berjuang melepaskan diri dari segala rasa bersalah terhadap keluarganya dan juga dirinya sendiri. Kehadiran Zahra memperumit segalanya, terutama pada perasaannya. Zahra semakin mempertajam perselisihan yang ada dalam keluarganya.
Kaleidoscope of Memories || Adhan Akram || Bhuana Sastra || 337 halaman || 9786232165748 || 2019
Novel bergenre romantis remaja penuh dengan deskripsi kata yang lumayan membuat tersenyum. Sesuai dengan target pembacanya, khas anak zaman now. Menggunakan POV 1 tokoh Zahra dan alur maju. Berhati-hatilah dalam membaca novel ini, karena penulis akan membuatmu patah hati dengan plot yang disajikan dan itu bukan hanya sekali.
0 Response to "Resensi Novel Kaleidoscope of Memories, Adhan Akram"
Post a Comment
Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.