Akhlak istri terhadap suami.
Saat ini banyak sekali artikel-artikel yang beredar tentang "tuntutan" istri terhadap suaminya. Ada artikel tentang pahala mengajak istri belanja, terus ada juga artikel yang juga membahas bahwa kewajiban suami itu bahkan sampai menyuapi makannya sang istri.
Ya gapapa sih, nambah-nambah pengetahuan.
Jadi sekarang biar berimbang informasi yang didapatkan, saya mau nulis tentang akhlak seorang istri terhadap suami.
Kalau belajar dari rumah tangga saya sendiri, duh apalah banget. Walau pun saya bersyukur sekali bisa berada di posisi ini tapi saya masih merasa belum ada apa-apanya jika dijadikan referensi. Makanya saya tulis ini. Soalnya dengan menulis di sini, saya belajar lagi. Cari-cari referensi, baca-baca, ketak ketik, setelah itu tinggal belajar prakteknya di rumah.
Coba lihat dari hadist berikut ini,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah (agar istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah).
Dari hadist tersebut diuraikan beberapa poin tentang akhlak seorang istri terhadap suami.
1. Seorang istri wajib menjadi istri yang sholeha.
Jadi gini, Bu. Kadang ada bagian dari kita, para istri yang berpikiran seperti ini.
"Kalau mau istri sholeha, ya kamu harus jadi suami yang sholeh juga dong."
Saya sih ngga bilang kalau kalimat itu salah. Bener banget malah. Siapa sih yang ngga mau jadi pasangan sholeh dan sholehah? Enak kan bisa bareng-bareng dari dunia hingga akhirat nanti.
Tapi gimana kalau ada pasangan suami istri yang latar belakang ilmu agama ala kadarnya? Jawabannya satu, Bu. Belajar.
Mulai semua dari diri sendiri. Kalau urusan bertaqwa itu jangan main tunggu-tungguan. Yang ada keduluan nanti sama Malaikat Izrail.
Kalau kita sebagai istri merasa ibadah suami kita ala kadarnya, nah kita malah jangan jadi lengah ibadahnya. Suami males ibadah, istri males ibadah, terus apa kabar anak-anaknya? Setiap orang kan pasti mau ya, Bu punya anak-anak yang sholeh dan sholeha. Mau juga kan hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Jadi mulai sekarang, kencengin ibadah kita. Ya sholatnya, yang wajib yang sunnah, tadarusnya, sodakohnya, hijabnya makin hari jadi makin syar'i. Terus jangan lupa juga, Bu do'anya. Doa istri sholeha itu cepet banget dikabulkan lho oleh Allah SWT. Apalagi doa seorang ibu sholeha. Doain suami sama anak-anak kita biar mereka taat juga ibadahnya.
Kalau kita taat pada Allah SWT, mau apa aja kita tinggal angkat tangan kepada-Nya, bahkan ada yang baru saja terlintas sebuah keinginan dalam hati tanpa terucap bisa langsung Allah SWT kasih.
2. Istri wajib taat kepada suami.
Susah ya, Bu? Kayanya sih ngga yah. Menurut saya pribadi sih, karena kita beruntung tinggal di Indonesia yang memiliki adat wanita itu harus nurut sama suami. Jadi ngga terlalu susah sih sebenarnya. Kaya saya yang lihat kedua orang tua saya dulu, sesibuk apa pun ibu saya, pasti ya mendahulukan kepentingan suami.
Tapi islam memerintahkan kita seorang istri untuk taat terhadap suami untuk berbagai hal yang tidak dilarang oleh agama. Kalau dilarang, kita berhak koq nolak. Misalnya, diminta menyekutukan Allah. Minta dibikinin kopi buat simbah yang ga ada wujudnya dengan alasan biar rezekinya lancar, terus nanti ujung-ujungnya uangnya buat kita belanja. Kalau yang kaya gini, jangan diturutin, Bu. Musyrik. Kalau bisa larang suami melakukan hal ini. Dukung suami untuk mencari nafkah yang halal untuk anak istri supaya hidup kita berkah lahir batin.
3. Bila suami memandang istri maka hatinya akan senang.
Paham sih, Bu belanjaan sekarang mahal-mahal yah. Belum lagi iuran bulanan, listrik, air, uang jajan anak. Tapi, Bu ngga ada salahnya juga lho kita minta jatah untuk beli kosmetik. Selain dari sabun mandi, odol dan shampoo. Minimal beli bedak, deodorant, lipstik juga boleh. Jadi saat suami pulang kerja, kita ngga bau bawang terus-terusan. Kita juga bisa tampil kece saat suami libur di rumah.
Ya sesibuk apa pun kita, jangan lecek-lecek banget di depan suami ah. Dulu kan sebelum nikah, kita kece terus di depan dia kan?
Terus itu mulut juga dijaga kalau di depan suami, Bu. Ngomel sekiranya aja. Jangan ngomel 7 hari 7 malem ngga selesai-selesai, masalahnya itu-itu aja terus yang dibahas. Masakan enak juga jadi berasa ngga enak kalau lisan kita sebagai istri itu terlalu pedezzz.
Ngga ada salahnya koq berucap genit-genit manjah di depan suami sendiri.
Daripada.... daripada gimana.... ye kan???
Daripada.... daripada gimana.... ye kan???
Hati-hati lho, Bu. Suami satu-satunya, biar buncit juga harus tetap kita jaga.
4. Bila suami meminta istri melakukan sesuatu, maka istri melakukannya dengan baik.
Nah ini dia nih, Bu. Kadang ya, kita lagi asik-asiknya nonton drakor ada yang minta dibikinin ini, minta dibikinin itu. Gampang, Bu. Pause aja dulu drakornya. Ladenin dulu apa yang suami mau termasuk masalah ranjang ya, Bu. Jangan ditolak. Dosa.
Suami juga pengertian koq. Kalau suami udah selesai dengan segala keperluannya terhadap istri, baru deh lanjutin lagi nontonnya.
5. Menjaga diri, harta dan anak-anak saat suami tidak ada di rumah.
Harta apa yang paling berharga? Kata keluarga cemara sih, harta yang paling berharga adalah keluarga.
Iya, Bu. Diri kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah harta paling berharga bagi suami. Jadi dijaga, Bu. Buktikan kalau kita adalah sebaik-baiknya perhiasan. Perhiasan yang mahal, yang ngga semua orang bisa lihat apalagi pegang-pegang sembarangan.
Jadi gimana, Bu? Ini cuma sekedar sharing ya, Bu. Mau menambahkan, silakan. Kondisi setiap rumah tangga beda ya, Bu. Jadi maaf kalau terkesan sotoy. Mudah-mudah kita bisa menjadi istri yang menjadi pribadi anak-anak dan suami kita semakin baik setiap harinya.
0 Response to "Akhlak Istri Terhadap Suami"
Post a Comment
Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.