I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada

I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada
I Am Hope The Movie


'Takdir memang telah ditentukan. Tetapi, menyerah dan putus asa bukanlah pilihan.'

Mba Yuli---ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Dia adalah sahabat saya. Kami bertemu di sebuah pengajian yang selalu kami ikuti selepas maghrib di dekat rumah. Usianya terpaut lima tahun di atas saya. Suaminya dipercaya sebagai RT oleh para warga, membuat Mba Yuli akrab dengan panggilan Bu RT.

Mba Yuli selalu ceria, sikapnya kepada saya begitu 'ngemong' seperti seorang kakak terhadap adiknya. Hingga suatu saat ia absen dari pengajian, merawat kakak iparnya yang berada di rumah sakit karena terkena kanker payudara. 

Sesekali kami bertemu. Ia menceritakan kondisi kakak iparnya ternyata telat melakukan pemeriksaan, karena kakak iparnya merasa malu untuk diperiksa dan enggan merepotkan keluarga. Hingga akhirnya kakak iparnya tidak tertolong.

Dari pengalaman itu, Mba Yuli sigap terhadap dirinya saat mengetahui ada sebuah benjolan yang ditemukan di salah satu payudaranya. Tanpa berpikir panjang, ia pun segera melakukan pemeriksaan. Hingga akhirnya Mba Yuli benar-benar divonis kanker payudara. 

Ia pun mengikuti serangkaian proses sesuai petunjuk, termasuk pengangkatan sebelah payudaranya. 
Setelah melakukan operasi, Mba Yuli masih harus mengikuti serangkaian kemo terapi untuk membunuh sisa-sisa sel kanker yang berada di tubuhnya.
Kami sering berbincang, setiap pagi saat ia duduk di teras rumahnya. Wajahnya yang pucat, bibir kering dan berat badan yang jauh menyusut karena telah menjalani beberapa kali kemo terapi, Mba Yuli masih terlihat bersemangat. 

"Harus semangat dong, jangan menyerah sama keadaan. Berusaha sehat demi anak-anak." 
Ucapnya berkali-kali. 

Ibu-ibu tetangga pun tak kalah menyemangatinya. Namun, setelah proses kemo terapi selesai Mba Yuli tidak mampu bertahan dan pergi mengikuti takdir yang ditetapkan.
Para warga kehilangan tetapi tetap mengingat terutama semangat yang dimilikinya. Kami sering mengenang sosok Mba Yuli saat duduk - duduk di depan dan menatap teras rumahnya. 

I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada


Perbincangan tentang Mba Yuli ternyata membueat Ibu Sofie yang juga ikut berbincang bersama kami teringat pengalamannya. Jika tidak mendengar dari kisahnya sendiri, tidak akan ada yang tahu bahwa Ibu Sofie pernah mengidap kanker usus besar yang membuatnya harus melaksanakan operasi dan mengikuti serangkaian kemo terapi. 

Kanker usus besar membuat Ibu Sofie memiliki saluran pembuangan sementara yang dibuat di perutnya. Ibu Sofie mengatakan bahwa saat menjalani kemo bukan hanya mengalami kerontokan rambut, tetapi juga mengalami kekeringan pada tubuh dan kulitnya menghitam.

"Waktu itu Dokter juga nggak nyangka kalau saya bisa bertahan. Tapi, setelah itu saya semakin semangat berobat. Saya yakin pasti diberi kesembuhan."
Itulah kalimat Ibu Sofie saat berbagi cerita. 

Tentu saja Ibu Sofie bukanlah satu-satunya penderita kanker yang berhasil selamat. Sebuah harapan sekecil apa pun tetap dapat memberikan kesempatan untuk bertahan. 

Kisah penderita kanker di lingkungan rumah membuat saya berpikir, memang tak ada orang yang menginginkan sakit, tetapi, saat ujian berupa penyakit itu datang, apakah lantas membuat kita menyerah? Dua orang pejuang yang telah saya ceritakan itu memiliki semangat yang memutuskan bahwa menyerah bukanlah pilihan yang tepat. Mereka tetap berjuang dan siap menghadapi takdir yang terbentang.

Penyakit kanker banyak menyerang saat ini, masihkah membuat kita berdiam diri? Kita yang masih diberi nikmat sehat tentu tidak pantas hanya berdiam diri saja. Lantas apa yang dapat kita lakukan? 

Sebuah gerakan yang diniatkan untuk membangkitkan rasa solidaritas, berpartisipasi dengan ikut menyumbang dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan memberikan semangat pada penderita kanker, pada tahun 2014 seorang desainer senior kebanggaan Indonesia Ghea Panggabean dengan Kain Pelangi Jumputan membuat gelang harapan #BraceletofHOPE, gelang tersebut dijual ke beberapa teman dan hasilnya disumbangkan untuk para penderita kanker di Indonesia. 


I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada



Gerakan ini disambut oleh aktivis  yang dimotori oleh Wulan Guritno, Janna Soekasah Joesoef, dan Amanda Soekasah untuk semakin berperan dalam kegiatan ini, hingga akhirnya dituangkan dalam film inspiratif di bawah naungan Alkimia Picture yang disutradarai oleh Adilla Dimitri. Dan, sebagian penghasilannya juga akan disumbangkan untuk yayasan dan penderita kanker sekaligus membantu membangun rumah singgah. 

I Am Hope The Movie mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis bernama Mia yang memiliki bakat di bidang seni. Tokoh Mia yang diperankan oleh Tatjana Saphira sedang berkonsentrasi mewujudkan mimpinya untuk mengadakan sebuah pertunjukan teater. Tapi,  di tengah kesibukan itu ia mengalami rintangan yang memaksa untuk meninggalkan segala aktifitasnya. 

Rintangan yang Mia hadapi bukanlah hal sepele, ia divonis menderita kanker seperti yang dialami oleh ibunya. Kanker telah berhasil merenggut nyawa ibunya Mia setelah membawa kehidupan mereka dari keadaan keluarga yang berada menjadi keluarga yang hidup biasa saja. 

Dalam keadaan fisik yang terbatas Mia terus berusaha mewujudkan mimpinya itu dengan David yang diperankan oleh Fahri Albar. David yang berkenalan dengan Mia usai ia mementaskan sebuah  pertunjukan kecil akhirnya selalu berada di sisi Mia,  mewujudkan segala mimpi sekaligus berjuang melawan sel kanker di tubuh Mia. 

Perjuangan Mia untuk mewujudkan mimpinya terpaksa harus berhadapan dengan sikap ayahnya yang diperankan oleh Tyo Pakusadewo. Sikap yang secara lahiriyah dimiliki seorang ayah untuk melindungi putrinya agar tidak bernasib sama seperti istrinya. 

Semua orang yang berada di sekitar Mia memaksanya untuk menjalani proses pengobatan secara maksimal, hal ini tentu saja akan menghalangi Mia untuk mewujudkan mimpinya. 

Di tengah keresahan dalam proses pengobatan, Mia selalu ditemani oleh seorang perempuan bernuansa pelangi, yang memberikannya sebuah gelang sebagai simbol bahwa harapan itu masih ada dan harus diperjuangkan.

I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada
IG Gelang Harapan


Bagaimanakah hasil perjuangan yang dilakukan Mia?
Mampukah ia melawan kanker dan berhasilkah ia menyaksikan pertunjukan yang ia impikan selama ini?
Saksikan jawabannya dalam I Am A Hope The Movie yang akan ditayangkan serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 18 Februari 2016. 

Yayasan Dunia Kasih Harapan & Alkimia Production Bekerja sama  dengan Berlian Entertainment & Media Carita Digital gencar melakukan kampanye film ini sebagai bentuk dukungan untuk para penderita kanker. Salah satunya adalah mengajak kita untuk menebak ending film menurut versi kita sendiri berdasarkan treaser berikut ini.



Menurut saya film ini akan menggambarkan secara utuh perjuangan Mia. Dengan semangat dan juga dukungan orang-orang di sekitar Mia mampu menyaksikan pertunjukan impiannya dan juga berhasil  melawan sel kanker dalam tubuhnya. 

Mia telah memilih keputusan yang tepat, mengambil kesempatan yang ada walau pun hanya memberikan harapan kecil.

Mia mampu membuktikan bahwa di mana ada keberanian, di situ ada harapan.

Bagaimana dengan kita yang masih berada dalam kondisi sehat? 

Mari ikutlah berpartisipasi dalam kegiatan positif ini. Jangan lupa saksikan filmnya dan beli gelang harapan sebagai bentuk dukungan dan juga donasi yang dapat kita berikan kepada para penderita kanker di Indonesia.




Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "I Am Hope The Movie: Tentang Kepedulian & Asa Yang Harus Selalu Ada "

  1. Selalu salut pada para survivor kanker :)

    ReplyDelete
  2. semoga film ini terus menginspirasi siapa sja yang telah menontonnya :)

    ReplyDelete
  3. Baru keingetan kemarin ada tetangga yang meninggal juga karena breast cancer. Kita semua harus lebih aware sama tanda-tanda kanker ini ya Mak. Nice review Mak :)

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.