Masa kecil pasti seru untuk dikenang dan juga diceritakan. Sama seperti anak-anak lainnya, saya juga sering bermain lompat karet, bola bekel, tak kadal, tak lari jongkok, petak umpet dan juga permainan lainnya.
Tapi, ada dua jenis permainan yang biasa saya lakukan sendiri dalam artian tanpa teman-teman, saat itu saya belum masuk sekolah, sekitar usia lima tahun. Yang pertama adalah bermain dengan besi berani dan juga bermain dengan kamper atau kapur barus. *agak aneh sih yah, tapi, permainan itu memiliki kenangan tersendiri bagi saya.
Kalau untuk bermain besi berani. itu karena kakak laki-laki saya sering main, jadi saya ikut-ikut. Biasanya besi berani saya taruh di meja bagian bawah dan di atas meja benda lain yang terbuat dari besi, seperti mobil-mobilan, kapal-kapalan atau yang lainnya. Jadi, dengan adanya besi berani di bawah meja, mobil-mobilan bisa berjalan tanpa kita pegang. *karena yang dipegang besi beraninya, digeser sana sini, jadi mobil-mobilan kena tarik daya magnet dari besi berani.
Besi berani yang digunakan biasanya yang sudah tidak terpakai tapi masih memiliki daya tarik yang cukup kuat. Ukurannya pun banyak yang berupa pecahan tidak utuh, kecil-kecil. Saya kalau main itu bisa anteng dalam waktu yang lama dan sendirian. Pernah tanpa sengaja karena iseng masukin ke mulut pecahan besi berani yang berukuran kecil tertelan oleh saya, tapi saya hanya diam. Takut dimarahin kalau bilang ke ibu. Alhamdulillaah, tidak menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh saya, kemungkinan keluar bersama sisa pencernaan.
Selain besi berani, saya juga suka bermain kamper. Tahu kan kapur barus? Ukurannya kecil seperti permen. Saya sering ambil dari lemari pakaian secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibu.
Kamper yang saya buat main biasanya sudah berukuran kecil, saya suka karena wangi. Jadi, saya suka duduk-duduk sendiri di teras sambil menikmati keharuman kamper itu. Dan, kembali tanpa sengaja, kali ini kamper itu masuk ke dalam hidung saya. Semakin saya coba ambil, semakin kamper itu terdorong ke dalam hidung. Lama kelamaan saya panik, didorong dengan napas yang kuat pun tetap tidak bisa keluar. Akhirnya saya menangis dengan kencang memanggil ibu. Awalnya, ibu tidak terlalu panik, tapi, begitu saya bilang kalau kamper masuk ke dalam hidung, ibu saya pun meminta tolong pada keluarga yang lain.
Alhasil, bude-bude saya berdatangan dan juga beberapa tetangga. Ibu memangku saya dan meminta saya untuk berhenti menangis. Sementara bude saya yang paling tua, mengorek hidung saya dengan pangkal penjepit rambut hitam. Setelah perjuangan yang penuh dengan drama akhirnya kamper itu berhasil dikeluarkan dari hidung saya.
Itu permainan masa kecil saya yang paling berkesan. Karena itu, sampai sekarang saya tidak pernah mengizinkan kedua anak saya bermain dengan benda-benda itu.
Sampe segitunya ya Mba..mencium wanginya aroma kamper..sampe gak sadar ya terdorong ke dalam hidung.. Untunglah bisa dikeluarkan kembali ya..kalo enggak bisa infeksi hidungnya..
ReplyDeletehihii... iya. anak2 suka masukin benda ke mulut, hidung.
DeleteHehehe...berasa nostalgia ya Mbak ke masa kecil ^^
ReplyDeletehehehh... iya, mba titis. aku aja senyum2 sendirian pas inget kejadian ini
DeleteAnak kecil emang pengen tahu hehe
ReplyDeleteUntung gpp ya mbak endingnya :)
keluargahamsa(dot)com
wah memorable banget itu kisah masa kecilnya yg tak terlupakan :)sukses untuk kontesnya ya mbak
ReplyDeleteaduh mbaaak..alhamdulillah bisa keluar itu kapur barus. hhhh....
ReplyDeleteBehhh ekstrem juga ya mbak.e smpek kampernya masuk hidung itu.
ReplyDeleteTpi alhamdulillahhh bisa diambil hheeee
hii bikin gelagapan aja ya,syukur aja keluar..saya bertanya2 tadi kok tahan bau kamper, oh ternyata yang wangi, jaman saya kecil nggak nemu yang wangi
ReplyDeletehii bikin gelapan, syukur keluar.. saya tadi mikir, kok kamper dicium-cium..oh ternyata yang wangi.
ReplyDeleteWaduh kreatif ya waktu kecil sampe kamper masuk hidung..alhamdlh tertolonhg y
ReplyDeletehihihi, seru banget kalo main sama kakak :D
ReplyDeletesaya waktu kecil hobi masukin plastik kresek ke dalam hidung sampe harus operasi ada-ada aja ulah anak kecil ya ;)
ReplyDeleteSaya sukaaaa main magnet sama pasir,, trus hasilnya kayak rambut jabrik :D
ReplyDeleteAllhamdulilah kampernya bisa dikeluarkan ya. ada-ada aja ya namana juga anak-anak. Terima kasih yasudah berpartisipasi
ReplyDeleteWaduuuh untung berhasil keluar yaaa.. ngeri juga kamper masuk hidung :D
ReplyDeleteAmpuuun... seneng coba-coba rupanya yaa...:)
ReplyDelete