Sudah sejak tahun 2014 yang lalu saya bergabung dengan komunitas Blogger Muslimah Indonesia. Di antara komunitas lain, bisa dibilang di sinilah saya paling aktif. Karena pesertanya ibu-ibu muslimah semuanya. Eh, ada muslimah jomblonya juga koq suka ada yang marah ih, kalau saya cuma nyebut ibu-ibu doang. Dan yang pasti mereka semua keren-keren dan saling memotivasi satu sama lain.
Hari minggu yang lalu, tepatnya tanggal 27 Agustus 2017 komunitas Blogger Muslimah Indonesia mengadakan Meet Up yang bertempat di Nutrifood Inspiring Center di Apartemen Menteng Square. Meet up yang kedua kalinya diadakan dan juga saya ikuti. Sejak awal saya tahu tentang acara Meet Up ini, saya sudah membulatkan tekad untuk bisa ikut.
Mulai dari hitung kalender sambil berdoa semoga ngga ada acara yang bentrok, sampai mengatur jadwal agar tepat dengan jadwal kunjungan ke rumah Mama Mertua (a.k.a nitipin anak ke mertua) dan yang paling penting adalah mendapatkan izin Pak Suami.
Alhamdulillaah semua berjalan sesuai dengan rencana, bahkan Pak Suami pun bersedia mengantar, nungguin pula sampai acara selesai. Uhuyyy.... sebagai istri yang 90% berada di dalam rumah, saya menang banyak, Pemirsah.
Walau pun pada saat berangkat ada sedikit insiden beberapa kali muter-muter di jalan karena verboden tapi kejadian itu ngga sampai ngerusak semangat saya pagi itu.
Yaiyalah, secara acaranya seru banget. Dari awal, saya sudah menebak-nebak wajah teman-teman yang biasa ngobrol di grup WhatsApp Blogger Muslimah Priority ditambah juga dengan grup Koordinasi Meet Up. Kedua grup itu semoga makin eksis yah, padahal mah rencana bubar setelah acara malah muncul rencana-rencana lainnya di grup koordinasi Meet Up.
Pada saat baru tiba, saya disambut dengan souvenir cantik pemberian She Collection, souvenir yang berbentuk cup cakes yang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan jarum pentul jilbab agar lebih rapi.
Lalu acara dibuka oleh MC cantik Teh Liswanti Pertiwi. Kemudian dilanjutkan dengan acara perkenalan peserta yang kurang lebih berjumlah tiga puluhan. Sambil perkenalan kening saya berkerut dan ber-hoo iya, Mba ini..., blognya yang ini. Karena memang sudah beberapa kali bertemu saat melakukan blogwalking.
Kemudian acara dilanjutkan dengan materi tentang penerbitan buku, beauty class dan materi penulisan.
Materi Menembus Penerbitan Buku
Jadi ceritanya saya tuh suka tulis menulis. Dulu sempet ikut latihan menerbitkan buku secara indie sama teman-teman nulis. Jadi sudah punya lima buku antologi fiksi. Pamer.
Kemudiaaaan..., karier menulis buku ini koq kayanya mandek yah? Padahal teman-teman seperjuangan saya yang sama mengelola blog ini sering banget ngomporin saya buat nulis buku lagi. Nama Ummu Elnurien itu sudah ada di toko-toko buku sedangkan nama Anggarani Ahliah Citra *dibold biar keren cuma berada sebatas di blog ini saja. Karena apa coba? Karena saya bukanlah seorang pejuang yang gigih. Seperti kurang gigihnya mempertahankan cintamu padaku saat itu #geje1.
Jadi materi menembus penerbitan buku ini pas banget kan buat saya. Materi ini dibawakan oleh Mba Rahmadiyanti Rusdi dari Noura Publishing. Pembicara membawakan materi secara asyik, santai dan bersahabat padahal materinya lumayan berat buat emak-emak yang sering keselek cucian kaya saya.
Menurut Mba Rahmadiyanti, dunia buku = dunia gagasan. Cari ide yang kreatif atau bisa juga dengan menonjolkan keunikan tokoh-tokoh yang akan ditulis.
Saat ini banyak penerbit yang mulai mencari-cari naskah, jadi bukan hanya sekedar diam menunggu naskah yang datang. Jadi, sebenarnya banyak peluang dong untuk para penulis yang baru mulai seperti saya. Semoga jadi penulis buku beneran yaaah.
Dalam menulis sebuah buku, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Seperti segmen buku yang akan dibuat, tren yang sedang berjalan, kualitas penulisan dan juga tulislah sinopsis buku dengan menarik agar dilirik oleh gebetan eh penerbit.
Selain itu, Mba Rahmadiyanti juga cerita tentang kuatnya pengaruh media sosial dalam dunia penerbitan buku. Seperti Raditya Dika itu lho, tulisan di blognya sampai dibukukan. Yah, zaman sekarang siapa sih yang ngga punya akun media sosial? Kecuali kamu kali yah, makanya bikin dong. Biar aku bisa tetep kepoin kehidupan kamu #geje2.
Banyak banget materi kece yang diberi pas sesi penerbitan ini. Oiya, sebelum ditutup, Mba Rahmadiyanti membuka sesi tanya jawab berhadiah.
Beauty Class With Viva Cosmetics
Eng... ing... eng....
Ini ada part yang paling mendebarkan bagi saya. Yah sebelas dua belaslah seperti saat pertama kalinya kita ngedate #geje3. Secara yah, ini muka udah minimalis banget dapetnya, terus ngga dirawat pula. Astaghfirullaaah.... di mana rasa bersyukurmu, Angga?
Sebatas ingatan, saya terakhir make up itu pada saat pernikahan. Yang artinya adalah sembilan tahun yang lalu. Setelah itu, yasudah ala kadarnya deh nih muka. Mentang-mentang udah laku kali yah?
Eh, bukan begitu. Secara saya repot, Buibuuu..., punya anak dua, masih kecil-kecil pula.
*hallaaagh... halezan! Kalau tiba-tiba diserang pelakor, tau rasa lho!!!
Hahh?
Happaah???
Tidaaak....
Baiklah mulai sekarang saya berjanji akan kembali mempercantik diri seperti dulu saat pertama kali kita bertemu #geje4.
Siapa sih yang ngga kenal dengan Viva Cosmetics? Kosmetika fenomenal yang berhasil merengkuh pasar dari berbagai kalangan. Nah pada Meet up bersama Blogger Muslimah Indonesia kemarin, Viva Cosmetics bukan hanya sekedar memberikan informasi tentang produk-produk yang dipasarkan tetapi juga memberikan edukasi bagaimana cara perempuan merawat wajah dan juga kulit sehari-hari.
Beauty class ini dibuka oleh Ibu Indah dari Kepala Unit Dukungan Konsumen. Tahun ini Viva Cosmetics sudah berusia 55 tahun lho. Dari Ibu Indah ini, saya mendapatkan informasi tentang sejarah Viva Cosmetics. Mulai dari pertama kali berdiri hingga terus melakukan inovasi dalam dunia kosmetik di Indonesia.
Sebenarnya dalam merawat wajah itu, ngga perlu pakai kosmetik yang mahal-mahal dari luar negeri. Soalnya Viva Cosmetics ini paling sesuai untuk kulit wanita di daerah tropis dan mengandung bahan-bahan alami. Selain itu, Viva Cosmetics juga sudah mengantongi sertifikasi halal MUI dan juga sudah mendapatkan beberapa penghargaan dari BPOM.
Setelah pengenalan tentang sejarah Viva Cosmetics kemudian kami lanjut ke beauty class yang dipimpin oleh Mba Herma. Selain Mba Herma, setiap kelompok didampingi oleh BA profesional dari Viva Cosmetics.
Dari sini semua peserta diajarkan bagaimana cara merawat dan juga menggunakan kosmetika. Mulai dari menggunakan pembersih wajah, Mba Herma menjelaskan bahwa mengoles dan mengusap pembersih atau pun krim wajah itu ngga boleh sembarangan. Harus memerhatikan arah yang tepat, soalnya kalau salah, nanti dapat pontennya kecil eh kalau salah bisa menyebabkan kerutan dan memacu penuaan dini pada wajah.
Serem kaaan....?
Begitu juga saat menggunakan bedak pada wajah. Kalau saya itu biasa menggunakan secara asal banget. Teplok..., teplok..., sreet..., srebeeet....
Dan ternyata itu dapat menyebabkan rambut-rambut tipis pada wajah dapat berdiri kaya ketemu Mba Kunti sehingga membuat bedak jadi pecah dan ngga tahan lama.
Dalam beauty class ini, bagian yang paling menantang bagi saya adalah saat membuat alis mata. Secara yah, alis asli saya ini tumbuh ngga beraturan dan saya juga ngga mau mencukurnya. Takut dicatet sama malaikat soalnya.
Etapi, setelah saya coba dan saya tanya sama Mba Beauty Advisor pendamping di kelompok saya, ternyata hasilnya oke lho. Rata kanan dan kiri walau pun ngga pakai penggaris #geje5. Ngga percuma kan saya berlatih bikin alis di rumah selama tiga kali puasa tiga kali lebaran.
Setelah beauty class ini selesai, kami pun diberi waktu untuk ishoma. Tau dong isinya apa? Setelah makan dan antri sholat, kita asyik foto-foto. Duduk sini cekrek, berdiri di sana cekrek, sendiri cekrek, rame-rame ya cekrek-cekrek.
Materi Penulisan Fiksi
Materi ini ngga kalah pentingnya bagi saya. Kalau ditanya lebih menikmati menulis fiksi atau non fiksi, maka jawaban saya adalah menulis fiksi. Karena apa? Karena suka-suka imajinasi yang ada di otak saya. Kalau saya lagi senang hati, saya akan membuat tokoh yang akan selalu saya puji dan memberikan sesuatu yang happy ending tetapi jika saya sedang kesal maka saya ngga akan sungkan untuk memasukkan karakter orang yang membuat saya kesal dan memutilasinya di dalam cerita fiksi yang saya buat.
Pada materi penulisan fiksi yang dibawakan oleh Ummi Novia Syahidah Rais, seorang penulis sekaligus pendiri komunitas Blogger Muslimah Indonesia ini sendiri, Ummi Novia menegaskan jangan pernah melepaskan logika dalam sebuah tulisan terutama dalam tulisan fiksi. Dan yang tak kalah penting adalah pesan yang diberikan oleh penulis harus sampai pada pembacanya.
Seperti misalnya jika mau menulis tentang sebuah kisah cinta dan akhirnya mereka harus berpisah, maka jelaskanlah apa yang menyebabkan mereka berpisah. Kalau ide cerita yang ditulis banyak ditemui, buatlah sesuatu yang berbeda seperti karakter tokoh atau gaya bahasa yang digunakan.
Bisa saja tokoh wanita yang secara tiba-tiba memilih mundur diam-diam sambil menahan sakit dalam senyuman karena merasa patah hati. Karena sekian lama mereka bersama, ia sadar jika kekasih yang dicintai telah memiliki orang lain sebelum bertemu dengan dirinya. Hal itu juga membuatnya sulit menerima kenyataan bahwa selama ini ia hanyalah seorang selingkuhan.
Hmm..., kalau kaya gini tokoh lelakinya enaknya diapain yah? Diulek bareng cabe rawit merah sepuluh kilo kali yah atau ada ide lain yang bisa dijadikan ending pada cerita?
Kemudian bangun konflik dan fokus pada satu tema utama lalu olahlah klimaks dengan baik sebelum penyelesaian cerita. Untuk ending bisa dipilih apakah cerita itu akan berakhir bahagia, menyedihkan bahkan bisa juga dibuat menggantung agara pembaca yang melanjutkan dalam imajinasinya masing-masing. Walau sebenarnya digantung itu adalah hal yang paling ngga enak. Ya kan, Mblo?
Dan yang pasti, jika ingin menulis fiksi baik itu sebuah cerpen atau pun sebuah novel, jangan pernah berhenti membaca, mencintai dan juga jangan pernah berhenti latihan menulis.
Setelah materi penulisan fiksi selesai, acara pun dilanjut dengan pengumuman lomba-lomba. Seperti lomba postingan instagram, pembagian door prize berupa khimar dari Margaw dan pengumuman pemenang lomba live twit yang jatuh pada saya.
Gamis By. Mozlaik Muslimah Fashion |
Yeeaaaayy.... senangnyaaa... Dapat gamis cantik full set dari Mozlaik Muslimah Fashion.
Dan yang paling seru adalah semua peserta Meet Up Blogger Muslimah Indonesia ini mendapatkan paket Viva Cosmetics dari Gogobli Indonesia.
Semoga setelah acara ini, Komunitas Blogger Muslimah Indonesia semakin terus eksis memberikan edukasi dan manfaat bagi semua membernya dan juga makin aktif di dunia literasi.
Ahh ka, bagus banget ya acaranya. Udah dpt ilmu dapat cantik juga hehehe.... See u ka
ReplyDeleteHahahaha...aku juga sempet muter-muter nyari lokasi. Alhamdulillah ketemu juga.
ReplyDeleteAsik banget ih acaranya. AKu ga bisa hadir karena....weekend :( duh aku mah kalo wiken justru terbatas, Mbak.
ReplyDeleteAku nebeng baca ilmunya ya. Terima kasih sudah berbagi ilmu