PENUHI HAK ANAK DENGAN ACER LIQUID Z320

Penuhi hak anak dengan acer liquid z320



Empat puluh lima menit berlalu dari pukul sepuluh malam. Kakak dan Adik telah nyaman berada di dalam kamar. Sudah waktunya untuk saya bergabung dengan mereka. Yup, beristirahat setelah semua tugas rumah tangga selesai. Tak selang berapa menit dari saat saya menarik selimut, sebuah jeritan terdengar.

"Zombieeeee..., toloooong...."

Saya membangunkan Kakak yang terus menjerit dengan segera. Memintanya duduk dan memberinya minum.
Keringat membasahi kening putri pertama saya yang masih berusia enam tahun itu. Setelah melihatnya tenang, saya segera menariknya ke dalam pangkuan.

"Kakak, kenapa?"

"Mimpi serem, Mi. Dikejar-kejar zombie."

"Zombie dari mana? Tadi baca doa ngga pas mau tidur?"

"Udah baca doa tapi zombienya banyak, Mi. Takut. Udah Kakak tembak nggak mati-mati."

Saya terus mendengarkan hingga Ia kembali tertidur. 

Kejadian ini sangat mengganggu karena terjadi bukan hanya sekali. Hal ini tentu saja membuat saya khawatir. Karena setiap putri saya mengalami mimpi buruk, esok harinya ia pasti telat bangun untuk sekolah.

Saya pun membicarakan hal ini dengan suami. Suami meminta agar saya lebih memerhatikan Kakak, termasuk saat bermain bersama teman-temannya. 
Rutinitas yang dijalani Kakak tidak jauh berbeda dari hari-hari biasa. Pulang sekolah pukul sembilan pagi, mengerjakan PR lalu bermain bersama teman-temannya. Sepuluh menit sebelum azan zuhur, saya selalu memintanya pulang untuk makan, salat kemudian tidur siang. Setelah salat ashar ia pergi mengaji selama tiga puluh menit, lalu bisa melanjutkan bermain dan harus pulang sebelum maghrib menjelang.

Tidak ada yang berubah dari rutinitas itu, tetapi malamnya Kakak tetap mengalami mimpi buruk.

Saya terus berpikir keras agar menemukan penyebab mimpi buruk Kakak, karena selain menjadi kewajiban sebagai seorang ibu, hak dari seorang anak wajib dipenuhi. 

Berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB Tahun 1989, hak anak meliputi sepuluh poin, yaitu:

Hak untuk BERMAIN, hak untuk mendapatkan PENDIDIKAN, hak untuk mendapatkan PERLINDUNGAN, hak untuk mendapatkan NAMA (identitas), hak untuk mendapatkan status KEBANGSAAN, hak untuk mendapatkan MAKANAN, hak untuk mendapatkan akses KESEHATAN, hak untuk mendapatkan REKREASI, hak untuk mendapatkan KESAMAAN, hak memiliki PERAN dalam PEMBANGUNAN.

Dalam masalah ini, tentu saja saya merasa miris. Kakak---putri saya tidak mendapatkan perlindungan, padahal ia tidur di samping saya.

Hari berikutnya saya memutuskan untuk mengawasi Kakak lebih ketat. Saya ikut serta saat ia bermain bersama teman-temannya sore ini, saya dan Adik duduk tak jauh darinya sambil berbincang dengan ibu-ibu tetangga.

Tidak ada yang aneh. Anak-anak bermain,  berlarian dan yang lainnya, hingga pada satu kesempatan mereka duduk bersama sambil melihat ke sebuah benda yang dipegang oleh salah satu anak tetangga saya. Saya yang masih memangku Adik tiba-tiba tersentak mendengar beberapa anak menjerit lalu berlari, termasuk Kakak yang berlari ke arah saya.

"Umiiiiii..., ada zombiiiiie...."

Kakak menunjuk ke arah temannya yang berdiri sambil tertawa. Saya menghampiri anak itu, anak perempuan seusia putri saya. Saya meminta untuk melihat ponsel yang ia pegang. Di layar ponsel terlihat sebuah adegan zombie yang menyerang manusia secara mengerikan.

Jadi ini masalahnya?
Kakak selalu melihat game yang berada di ponsel temannya. Saya pun menghampiri orang tua dari anak itu yang juga ikut berbincang bersama saya. Saya serahkan ponsel yang dibawa-bawa anaknya, lalu secara perlahan saya ceritakan karena ulah anaknya, putri saya mengalami mimpi buruk setiap malam. 

Dan, ternyata hal ini juga dialami oleh beberapa anak lainnya, termasuk anak pemilik ponsel itu.



Dari bincang-bincang bersama ibu-ibu itulah saya paham bahwa ibu pemilik ponsel itu pun tidak mengerti bagaimana game itu bisa berada di ponsel itu, karena sehari-hari ponsel itu dipakai oleh anak pertamanya yang duduk di tingkat SMP.

Saya semakin menarik napas panjang. Ada bahaya yang mengintai untuk anak-anak dari sebuah kotak kecil yang harus kita perhatikan dengan serius.

Saya pun menyampaikan beberapa tips yang saya coba terapkan pada anak-anak saat  bermain ponsel di rumah.

1. Alokasi waktu untuk anak-anak bermain gadget.

Putri saya saat ini berusia enam tahun dan duduk di kelas satu sekolah dasar. Ponsel memang tidak dapat dihindari saat ini. Di dalam rumah, biasanya saya memberikan waktu sekitar satu jam setelah jam makan malam untuknya bermain ponsel, yaitu setelah ia belajar dan selesai mengaji.

2. Membatasi konten yang dapat diakses anak 

Perhatikan dengan cermat konten apa saja yang ada di dalam ponsel anak-anak. Jangan sampai anak mendapatkan informasi negatif tanpa bisa kita cegah. Untuk itu, saya memilihkan berbagai jenis permainan yang mampu merangsang perkembangan otak anak dan juga menambah pengetahuan sesuai dengan usianya.

3. Mendampingi anak saat bermain ponsel 

Sebagai orang tua, kita tentu tidak mau kecolongan. Seperti yang terjadi pada putri saya, terlanjur melihat adegan kekerasan pada game di ponsel temannya hingga terbawa ke alam mimpi. 

Mendampingi anak pada saat bermain adalah hal yang sangat penting terutama saat ia sedang bermain ponsel. Banyak hal yang tidak sepatutnya diketahui oleh anak melalui ponsel seperti game, foto, video yang bisa saja mengandung unsur kekerasan, pornografi atau yang lainnya. Untuk itu sebagai orang tua kita tidak boleh lengah.

4. Memilih perangkat smartphone yang aman bagi anak.

Penuhi hak anak dengan acer liquid z320


Akhirnya, saya menceritakan pada ibu-ibu tetangga tentang sebuah produk yang sedang ramai dibicarakan oleh ibu-ibu blogger, yaitu Acer Liquid Z320.

Produk Acer Liquid Z320 ini memiliki fitur yang dapat membantu para orang tua dalam memenuhi hak anak dalam bermain dan juga perlindungan yang dibutuhkan. Acer Liquid Z320 memiliki fitur kids center yang colorfull cocok untuk anak-anak. Kids Center juga dapat membuat orang tua merasa tenang, karena orang tua dapat mengatur fitur  pengguna untuk menikmati aplikasi dan situs tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tua, sehingga dapat  meminimalisir kemungkinan anak  mengkonsumsi konten kurang baik  yang memberikan dampak negatif. 

Selain itu, jika dirasa masih kurang nyaman, para orangtua juga bisa mengaktifkan Extra Safe Zone yang berfungsi untuk  mengunci ponsel di Kids Center meskipun telah dinyalakan ulang.

Kids Center juga bisa memberikan usulan aplikasi dan video serta game yang memang aman untuk dimainkan oleh  anak kecil. Adanya channel video yang pas ditonton anak, karena memuat konten edukatif dan menghibur. Juga jumlah channel video yang bertambah setiap harinya. 

Fitur kids center ini telah didesain agar pengguna tidak tersesat ke chanel video yang tidak sesuai dengan kriteria penggunanya. Sehingga orang tua tak perlu lagi khawatir kalau anak-anak mengakses video dewasa secara tidak sengaja.


Dalam fitur Kids Center juga terdapat Coloring Pages yang dapat membantu anak mengenal warna dan bermain dengan gambar-gambar edukatif yang lucu serta tidak membosankan bagi anak.

Acer Liquid Z320 juga memiliki kamera yang dapat digunakan anak-anak dan keluarga untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan penting.


Dalam obrolan bersama ibu-ibu saat itu, saya dapat menangkap bahwa ponsel pintar saat ini sangat susah digunakan bagi ibu-ibu. Tentu saja setiap orang berbeda. Kesibukan rumah tangga menjadikan ibu-ibu ogah pusing, sehingga memberikan ponsel agar anak tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan. Atau bisa juga karena seorang ibu tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya sehingga tidak mengetahui konten apa saja yang berada dalam ponsel anak.

Namun, fitur kids center pada Acer Liquid Z320 sangat mudah digunakan termasuk untuk ibu-ibu dan anak yang berusia kurang dari 12 tahun. Tentu mudah juga bagi  ibu-ibu jika mau meluangkan waktunya sebentar untuk membuat akun pada pengaturan termasuk untuk konten yang dapat diakses untuk anak-anak.

Kids Center pada Acer Liquid Z320 membantu para orang tua memenuhi hak-hak anak dan juga memberikan rasa tenang serta nyaman karena hilangnya segala kekhawatiran akan bahaya yang ditimbulkan dari sebuah smartphone. 

Setelah mendengarkan cerita saya, ibu-ibu di sekitar rumah paham tentang bahaya dan perlunya memerhatikan perkembangan anak. 

Acer Liquid Z320 dengan fitur kids center berhasil menarik perhatian ibu-ibu, harga yang ditawarkan sekitar 999.000 ini akhirnya membuat  kami berencana mengadakan arisan untuk memberikan Acer Liquid Z320 pada anak-anak. 


Subscribe to receive free email updates:

31 Responses to "PENUHI HAK ANAK DENGAN ACER LIQUID Z320"

  1. Ada film zombie the walking dead serem bgt emamg..bnyk adegan cakar makan berdara2 bahaya klo anak liat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, serem ih. Kadang aku yang emak2 aja baper, Mak Kania.

      Delete
  2. wah sampai segitu ya mba efek main game buat si kakak..
    memang ya mba, serba salah di zaman digital. harus pintar2 pilih gadget buat anak.

    ReplyDelete
  3. Harus lebih ekstra hati-hati memilih gadget buat anak-anak. Zaman sekarang sudah serba ada dalam gadget. Nah, peran orang tua harus lebih ekstra ya mbak Citra...

    ReplyDelete
  4. Pingin belikan acer yang ini buat si kecil, tapi nunggu harganya turun dulu, sekalian nabung. Hehehe

    ReplyDelete
  5. pengennya gadget ada parental lock jadi anak cuma bisa akses atas ijin orang tua :)

    ReplyDelete
  6. Untung ada fitur ptoteksi aman saat anak2 bermain gadget ya mbak

    ReplyDelete
  7. Harga nya gak terlalu mahal ya mba, aman di kantong.. Btw anak anak banyak juga ya hak hak yang harus dipenuhi, hihihiii..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mba Asti. Hak anak banyak, mudah2 bisa kita penuhi semua.

      Delete
  8. Acer z230 cocok buat si kecil. Ada fitur proteksi kids centernya.

    ReplyDelete
  9. Kayaknya ini game Plants & Zombie. Memang ini mainan anak2. Anak2 saya memainkannya. Ceritanya ttg sekelompok zombie yang menyerang tanaman tetapi kita bisa mengusir mereka. Yang berperang di situ tanaman dan zombie. Tanaman melemparkan bermacam2 zat dari dalam tubuh mereka ke zombie. Nanti zombienya tergeletak. Ada juga strategi yang harus dilakukan utk mengalahkan zombie.

    Kayaknya tergantung juga pada pengalaman bermain dengan teman2nya. Anak2 saya, alhamdulillah tidak takut memainkannya. Malah semangat membasmi zombie itu. Ada anak2 yang ketakutan karena pengalaman mereka dengan teman2 atau orang tuanya yang menakut2i mereka dengan setan atau zombie. Alhamdulillah anak2 saya tidak mengalami itu, tidak pernah kami takut2i jadi buat mereka game itu biasa2 saja. Buat mereka itu game biasa. Tapi kalau yang berkelahi orang dengan orang, saya tidak membiarkan anak2 memainkannya.

    CUma akhirnya game itu dihapus juga karena kalau ada game yang disukai, mereka bisa rebutan dan bertengkar untuk memainkannya. Dan mereka jadi susah disuruh berhenti. Akhirnya game-nya kami hapus. Sekarang sudah tidak main itu lagi tapi mereka pun tak mencarinya.

    Tergantung dari kita bagaimana menghadapinya dan mengarahkan anak2 utk menghadapinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin sih lawannya manusia, Mak. Aku lupa nama gamenya. Soalnya langsung aku balikin ke emak yang punya.

      Kalau di rumah ga aku ijinin donlot game itu

      Delete
  10. tenang memang ya kalau sudah ada fitur parental control...

    ReplyDelete
  11. ((MIMPI SERAM DIKEJAR ZOMBIE))

    ...

    Dek, sama, teteh juga sering mimpi dikejar. Dikejar masa lalu.

    Nice post kak, keren ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa... Iya, Ya Uni, masa lalu emang lebih seram dari zombie. Eh,

      Delete
  12. Saya pernah liat game ini di youtube. emang lagi ngehits. Sayangnya bukan orang dewasa yg memainkannya. Tapi anak-anak juga. Dampak dari game-game seperti ini bukan cuma mimpi buruk ya mbak. Takutnya malah dipraktekin sama anak-anak.
    Jadi memang sewajarnya anak-anak punya smartphone yang ramah untuk anak-anak juga. Huaaa, jadi pengen punya satu buat adek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kesel deh aku sebenernya pas tau anakku liat game itu.

      Delete
  13. Perlu punya nih kayaknya hp keren satu ini

    ReplyDelete
  14. Wuah.. segitunya ya.. takut banget berarti.
    Untung Mbak ketemu penyebabnya ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba Irly. Alhamdulillaah ketauan, jadi cepet diambil tindakan

      Delete
  15. Ada ya game zombie di aplikasi smartphone. Main game Hamtaro aja yuk, Kak. Lebih imut daripada zombie he he.

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.