Assalamualaikum,
Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Tapi tak jarang orang tua salah meletakkan susunan terpenting dalam mendidik anak-anak.
Pembahasan kali ini agak serius yah...
Ehm.. hem... uhuk...
Bismillaah...
Sebagai umat Islam kita wajib mengenalkan pendidikan agama secara dini pada anak-anak. Karena anak akan tumbuh dan menjadi orang dewasa yang akan berbaur dengan masyarakat umumnya. Mendidik anak secara sunnah dapat membuat islam berkembang sempurna dalam kehidupan setiap insan dari generasi ke generasi.
Allah SWT telah memberikan kita anak sebagai modal pada kehidupan kita. Jika kita pandai mengelola modal tersebut tentu kita akan mendapatkan keuntungan, begitu pula sebaliknya, jika kita mengelolanya tidak baik maka kita pun akan mengalami kerugian bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Anak adalah amanat terbesar dari Allah SWT. Anak yang kita miliki itu dapat menjadi jaminan kita sebagai orang tua memasuki pintu surga atau neraka.
Tau ga? Mendidik anak sendiri itu sama dengan mendidik seorang umat Rasulullah SAW yang akan berkembang menjadi umat selanjutnya. Jika kita tidak mendidik anak secara benar maka kita telah berperan dalam merusak umat Rasulullah SAW dan juga perkembangan umat selanjutnya.
Innalillaah...
Setiap perbuatan yang kita lakukan akan dihisab di hari kemudian. Begitu pula dengan status kita sebagai orang tua. Mendidik anak secara sunnah tentu saja akan membawa kita ke surga dan itu harus dilakukan sejak mereka kecil seperti kita mengukir di atas batu.
Mendidik anak secara sunnah tentu memiliki adab yang harus diikuti.
~ Bermula dari saat kita melakukan kegiatan untuk mendapatkan anak bersama suami, pada masa kehamilan, melahirkan, memberi ASI hingga tahapan-tahapan lainnya.
~ Sejak kecil kita wajib menanamkan pada benak anak sebuah rasa cinta kepada Allah SWT, Rasul dan juga kepada Al-Qur'an. Jangan lupa kenalkan kisah-kisah para Sahabat Rasulullah kepada anak.
~ Ajarkan anak untuk shalat tepat waktu. Beri hukuman jika mereka melanggarnya. Hal ini paling penting lho, Mom, eh, Mak. Jangan sampai kita menghukum anak hanya karena nilai di sekolahnya jelek atau hal-hal lainnya, tetapi kita mengabaikan shalat atau tidaknya anak kita. Terutama bagi anak laki-laki, jika anak sudah dikhitan wajibkan anak untuk shalat berjamaah di masjid. Jika anak sudah terlatih dari kecil untuk melaksanakan shalat, maka saat beranjak dewasa ia akan terbiasa dan merasakan bahwa shalat adalah kebutuhan.
~ Ajarkan anak untuk mencintai sunnah. Ini perlu perjuangan ekstra, karena perkembangan zaman saat ini benar-benar hampir membuat sunnah itu aneh dan semakin pudar. Tapi jangan menyerah.
Semangat Berjuang!
Beri contoh kepada anak melalui kelakuan kita sebagai orang tua. Jangan sampai sebaik seorang Emak kita hanya teriak ,
"Kakaaak, sholaaat...."
"Kakaaak, kalau keluar pakai jilbab!"
Tapi kita sendiri???
Melakukan juga pastinya yah...
Yang pasti tindakan orang tua akan lebih mudah diikuti oleh anak daripada omongannya.
~ Perhatikan pergaulan anak juga harus dilakukan. Terutama jika sudah baligh. Kenalkan larangan ikhtilat dan juga pastikan teman-temannya pun anak-anak shalih yang berada dalam lingkungan yang baik.
~ Pisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.
~Beri perhatian kepada anak, jangan lupa diselingi candaan agar kita akrab dengan anak-anak.
~ Kita juga harus memerhatikan hal-hal lain yang harus ditanamkan pada anak, seperti
• Aqidah yang lurus
• Ibadah yang baik & benar
• Fisik yang sehat
• Akhlak mulia
• Pemikiran yang matang
• Urusan yang tertib dan juga rapi
• Gemar pada kebajikan.
Jangan ragu untuk belajar hal-hal itu dalam kehidupan bersama anak-anak.
Wassalamualaikum.
Anak bs diliat dr siapa yg mendidik....selayaknya ibu hrs punya ilmu yg mumpuni terkait membesarkn dan mendidik anak...dan Rosulullah dan para sohabiyah adl sebaik2 teladan :)
ReplyDeleteBenar, Mba Nani. Kita sebagai ibu harus dapat belajar dari para Shahabiyah
DeleteAwalnya udah berhasil anak pertama tdr sndr. Adiknya lahir eh..nempel lagi mau bobo bareng, mulai dr awl lg misahin kk dan adiknya:(
ReplyDeleteAyoo, terus berjuang, Mba Kania
DeleteSubhanallah, mantap tulisannya Mbak. Meski blm nikah, sy juga harus baca hal2 seperti ini buat bekal nanti.
ReplyDeleteSiip..
DeletePersiapan ya, Mba Vhoy
subhanallah... iya bunda...
ReplyDeletefenomena di masyarakat memang seperti tertera di atas,
orang tua dituntut untuk bijak dalam mendidik anak-anak mereka, tak hanya masalah duniawi melulu, melaikan uukhrawi pula... ^_^
setuju, tindakan kita akan jauh diikuti oleh anak, daripada harus berteriak menyuruh dan mengajak saja.
ReplyDeleteTFS
Betul banget, role model adalah orang tua sebagai lingkungan terdekat. Jadi pertimbangkan secara bijak dalam bersikap dan bertutur kata yang baik :)
ReplyDeleteJangan sampai besar pasak daripada tiang ya mbaaa...bismillah belajar menjadi lebih baik dalam memanage kehidupan :)
ReplyDeleteSaya blm punya anak, tp belajar jg
ReplyDeletepe er banget nih buat saya....
ReplyDelete