Siapa bilang menikah di Jakarta itu mahal?
Kebetulan ada kisah salah seorang teman saya, yang saya
ketahui sendiri yah. Teman saya ini adalah seorang putri dari guru ngaji saya.
Ayahnya seorang aktivis dakwah yang sangat mujahadah dan sudah bertahun-tahun
mengabdikan diri untuk dakwah.
Usia teman saya ini sekitar lima atau enam tahun di bawah
saya, tetapi karena setiap hari ketemu ya temenan aja gitu. Heheheee... dia sih
manggil saya dengan sebutan Kakak. :D
Waktu itu, temen saya ini sudah selesai kuliahnya. Iseng-iseng
sesekali dia isi pengajian Ibu-ibu yang saya ikutin, dengan malu-malu tentunya.
Kebetulan saya selalu pulang belakangan, jadi sering kadang suka sharing
macem-macemlah yaaa....
Apa sih tujuan wanita setelah selesai pendidikan? Kalau orang
lain ya mungkin bekerja, tetapi, bagi keluarga aktivis itu tujuan lain yaitu
mengamalkan ilmunya untuk keluarga, yaitu menikah. Teman saya ini, dulunya
pernah mendapatkan pinangan dari beberapa lelaki, tetapi ditepis karena ia
memilih untuk kuliah. Bahkan adiknya yang sama-sama perempuan pun menikah lebih
dulu dan memiliki dua orang anak saat ia belum menikah.
Kalau saya yang ada di posisi dia, pasti sudah panik. Banyak
pikiran macem-macem yang mampir. Tapi, dia ngga tuh, yang lebih panik sih
ibunya.
Hahahaaa...., maklum ya emak-emak. ( Ups..., mudah-mudah Umi
ngga baca. :D)
Pernah nih suatu hari, dia minta setting gprs di hp nya buat
kirim foto ke salah satu calon yang diajukan. *dulu masih jamannya MMS. Sambil saya
setting hp nya, dia doa,
“Ya Allah, jika dia bukan jodoh hamba, jangan biarkan dia
melihat wajah hamba.”
*teman saya ini bercadar dari remaja.
Dan, terkabullah doanya, foto tetap tidak terkirim walau
semua setting hp nya telah lengkap. Ternyata lelaki itu bukan jodohnya.
Beberapa waktu berjalan, Uminya yang selaku guru ngaji saya
cerita.
“Alhamdulillaah, sudah menikah.”
Saya dan ibu-ibu lain langsung mengucapkan doa bersama
walau pun masih bengong. Ngga ada iring-iringan, ga ada rame-rame dan ritual
lainnya.
Saya selaku ibu-ibu muda dengan segala ke-kepo-an yang
dimiliki memilih menetap walau pun ibu-ibu lainnya sudah pulang. Tujuannya ya
satu, mengorek semua kisah cinta kilat tersebut. Wkwkwwkk....
Jadi ceritanya, sang Ayah yang aktivis masjid pusat memang
memiliki koneksi di mana-mana. Ada seorang ikhwan yang telah diketahui memiliki
asal usul yang baik, dan juga seorang penghapal Al-Qur’an mengajukan lamaran. Setelah
itu teman saya, dan kedua orang tuanya melakukan sholat istikharah. Hingga akhirnya
mendapatkan petunjuk untuk menerima lamaran tersebut. Petunjuk yang didapat pu
melalui mimpi Ibunya, *guru ngaji saya.
Prosesi pernikahannya pun termasuk antimainstream yah.
Jadi, calon suaminya ini sudah diterima bekerja sebagai
tenaga pengajar di Brunei Darussalam. Alhasil, pernikahan dilakukan di masjid,
dengan penghulu Ayah teman saya sendiri. Teman saya di mana? Di kamar sambil
keringetan dengerin ijab qabul dan mas kawin ayat Al-Qur’an yang telah di
dokumentasikan via rekaman hp. Malamnya Ayah teman saya, pulang sambil membawa
uang mahar yang diberikan oleh suami anaknya itu. *off the record yah
nominalnya.
Setelah itu apakah mereka bertemu?
Ngga, Shaaayyyy....
Paginya Sang Suami langsung berangkat, terbang ke negara
Brunei Darussalam. Hiks...
Etaapiii..., mereka tidak semenderita itu koq.
Kalau kaya orang-orang yang dulunya pernah ngerasain pacaran,
inilah saatnya mereka pacaran. Pacaran setelah menikah, ldr-an dalam status
halal. Meriang-meriang dah tuh.
Setelah itu, keluarga lelaki melakukan silahturahmi ke
keluarga perempuan. Dan mengurus semua surat-surat pernikahan yang resmi
menurut agama dan juga negara.
Beberapa bulan kemudian, teman saya menyusul suaminya ke
negara Brunei Darussalam di antar Sang Ayah. Asikkaaaan, sekalian bulan madu...
Tapi, sekarang mereka udah balik ke Jakarta.
Punya satu anak, dan satu lagi masih dalam kandungan.
Barokallah, My Friend
MasyaAllah, nikahnya mudah dan sederhana ya Mba'.. :)
ReplyDeleteLDR nya bikin panas dalam. MasyaAllah.
ReplyDeleteIya, nikah tu gak mahal, Yang mahal tu kadang gengsinya...
ReplyDeletekeluargahamsa.com
Memang aslinya gak mahal kok,
ReplyDeletetanya saja ke KUA paling dibawah 1 juta.
yang mahal mah dan lain-lainnya
terima kasih dan salam kenal Mbak
Alhamdulillah Mbak, saya nikah tanpa hutang tapi honeymoon berulang-ulang, ke KUA cuma abis 230rb kok, ga repotin ortu sama sekali, sederhana yg penting bahagia ya aamiin
ReplyDelete