Perkembangan teknologi saat ini tak ubahnya seperti air yang yang telah menyebar ke segala arah. Menghampiri setiap pintu-pintu rumah dan tidak sedikit yang berhasil masuk ke dalamnya. Air itu mampu memberikan manfaat tetapi juga dapat memberi musibah bagi rumah tersebut jika tidak ada tameng pertahanan.
Saat ini hampir setiap rumah telah terisi berbagai perabot dengan teknologi baik dari yang rendah hingga yang tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi dapat membantu meringankan pekerjaan ibu rumah tangga seperti saya. Mulai dari pekerja dapur, sumur, kasur hingga tumbuh kembang anak, sering sekali saya memanfaatkan teknologi internet untuk berbelanja on line seperti fashion wanita, kebutuhan anak dan juga lainnya. Selain itu saya juga sering download berbagai video tutorial, seperti video resep masakan, parenting bahkan tutorial memotong rambut sendiri.
Namun, tentu saja teknologi yang telah merebak itu harus kita sikapi dengan bijak. Jangan sampai kita terjebak dengan teknologi yang akhirnya menjerumuskan salah satu anggota keluarga kita. dan ini adalah tugas penting kita sebagai seorang ibu.
Masih lekat dalam ingatan bagaimana ramainya berita tentang anak-anak remaja yang terlibat kasus mengerikan dan mereka mengakui melakukan hal itu karena melihat berbagai tontonan yang bisa mereka dapatkan dengan mudah. Berita itu memenuhi time line semua media sosial, membuat saya khawatir hal itu semakin populer sehingga dicontoh dan disalahgunakan oleh pembaca lainnya.
Saya teringat sebuah kejadian saat mengambil rapor Kakak---putri pertama saya waktu TK. Setelah rapor selesai dibagikan, ada sedikit acara yang diikuti. Saat para orang tua sibuk dengan acara tukar kado. Saya melihat anak-anak berkumpul termasuk si Kakak, mata mereka fokus memandang sebuah smartphone yang sedang di pegang salah satu anak yang duduk di tengah. Melihat hal itu saya langsung menghampiri, tanpa ba bi bu saya refleks mengambil smartphone dari anak itu dan memberikan pada ibunya.
Saat menerima smartphone, ibu pemiliknya bilang,
“gapapa koq. Itu cuma film horor. Bukan film porno.”
What? Cuma film horor?
Mendengarnya saya langsung menarik napas. Kita semua pasti sudah tahu apa saja yang dimuat dalam film horor dalam negeri. Bagaimana jalan cerita, kostum para pemainnya. Duh, sakit kepala saya.
Ditambah lagi si Kakak yang daya ingatnya tajam dan berkepanjangan. Jika ada pengalaman berbeda ia akan ingat terus bahkan sampai terbawa ke mimpinya.
Sediakan waktu bersama anak dan dampingi mereka dalam bermain dan menikmati teknologi |
Saya bukanlah seorang ibu yang terlalu mengekang anak, tetapi saya juga tidak ingin melepas anak dalam hutan teknologi tanpa didampingi. Saya berusaha agar anak-anak mendapatkan fasilitas seimbang di rumah, misalnya dalam hal bermain. Anak-anak saya masih gemar bermain dengan teman-temannya, si Kakak masih bermain sepeda, bertemu dengan bola bekel, bongkar pasang dan beberapa permainan yang juga saya rasakan saat kecil. Dan, saya mengenalkan teknologi pada mereka dengan pengawasan tentunya.
Teknologi harus dapat membuat kita jauh lebih maju dan membuat anak-anak kita jauh lebih berprestasi. Banyak juga anak bangsa yang telah mampu membuat teknologi untuk umat, saya ikut bangga membaca beritanya.
Seperti berita tentang Linus Nara Pradhana yang mampu menciptakan helm berpendingin Gel Coated Helmet pada saat ia duduk di kelas enam sekolah dasar. Berawal dari sebuah keingintahuan dan rasa ingin membantu ayahnya agar tidak kepanasan saat memakai helm, akhirnya Nara melakukan beberapa percobaan pada helm ayahnya. Melihat rasa ingin tahu anaknya yang besar, maka ayah Nara membantu dengan sepenuh hati. Mulai dari dukungan, memberi fasilitas hingga mendaftarkan hak paten dari hasil temuan anaknya itu, hingga produk itu berhasil dilirik oleh dua perusahaan besar tanah air untuk dikembangkan.
Satu lagi kisah anak bangsa yang membuat bangga, yaitu kisah Muhammad Faris seorang mahasiswa Universitas Indonesia.
Juara dua nasional MTQ MN 2015 ini menciptakan aplikasi dalam smartphone untuk memudahkan menghafal Al-Quran. Aplikasi yang diciptakannya memiliki konsep ayat yang bergerak dan diberikan target dalam bentuk games yang harus diselesaikan. Aplikasi ini tentu saja berguna untuk anak-anak mau pun orang dewasa untuk menggunakannya.
Sebagai orang tua kita tentu menginginkan anak-anak kita berprestasi seperti mereka. Jadi jangan ragu untuk menggunakan teknologi dengan aman dan terkendali.
0 Response to "MANFAATKAN TEKNOLOGI DENGAN SEIMBANG UNTUK MENDUKUNG ANAK BERPRESTASI"
Post a Comment
Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.