Sebagai ibu rumah tangga dan juga warga lainnya keberadaan pasar adalah hal yang penting. Dilihat dari lokasi, kualitas dan keberadaan barang yang disediakan dan yang paling penting adalah harga.
Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur adalah pasar tradisional yang sudah berdiri puluhan tahun dan letaknya dekat dengan rumah saya. Awalnya memang satu atau dua pedagang. Seiring berjalannya waktu, hingga akhir tahun 2015 telah ada ratusan pedagang yang membuka usaha di sana.
Letak pasar Kalimalang ini memang strategis untuk para pedagang. Tetapi, sayangnya, letak pasar ini berada di pinggir Kali Saluran Tengah, Cakung, Jakarta Timur. Pedagang-pedagang mendirikan gubug-gubug untuk berdagang dengan memakan badan kali. Yang membuat badan kali menjadi sempit.
Dan, akhir tahun 2015 kemarin, Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban pada pasar Kalimalang. Awalnya para pedagang menuntut alokasi lain yang cocok untuk mereka. Para pedagang beberapa kali melakukan demo, baik itu di tingkat Kelurahan dan Walikota.
Akhirnya, Pemprov pun menunjuk alokasi yang disediakan. Sebagian pedagang mengambil tempat yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta, sebagian lagi memilih menetap di bangunan yang dibangun oleh para pemilik tanah di sekitar pasar.
Memang beberapa pemilik tanah saat itu berinisiatif membangun tempat untuk para pedagang. Tetapi, tentu saja dikenakan biaya sewa, berbeda dengan gubug-gubug liar yang sebelumnya. Hal ini tentu berpengaruh pada harga jual yang dikenakan pada para pembeli.
Memang tidak mudah melakukan penertiban jika sudah berhubungan dengan perut. Setelah penggusuran, masih banyak para pedagang yang menggelar dagangan mereka yang akhirnya memakan badan jalan, sehingga jalan yang disediakan sebagai fasilitas sekolah negeri itu semakin sempit dan sulit dilewati.
Akhirnya Pemprov selalu menugaskan Satpol PP setiap pagi untuk patroli di sana.
Penertiban berjalan tanpa kontak fisik. Para pedagang pun saat ini dapat menerima keputusan yang telah ditetapkan Pemrov DKI, para warga pun masih tetap bisa berbelanja karena lokasi yang dibuat oleh para pemilik tanah tidak jauh dari tempat sebelumnya.
Jika, semua tertib, tentu keamanan akan tercipta.
masih boleh dagang, asal jangan di pinggir kali |
Permasalahan pasar yang makan badan jalan ini memang banyak terjadi ya, Mba.. Dulu pas saya sekolah SMA sampai sering telat karena macet di pasar yang makan badan jalan. :|
ReplyDeleteiya sih mbak. cari rezeki juga jangan mengorbankan orang lain kan ya. setuju deh ditertibkan asal caranya manusiawi. dan ke depannya harus lebih antisipatif. jangan nunggu banyak dulu baru ditertibkan.
ReplyDelete@diahdwiarti
Yang penting tertib, jadi nggak mengganggu :)
ReplyDelete@umimarfa
jadi akhirnya pindah gitu ya mba pasarnya?
ReplyDelete@gemaulani
Wah kasihan
ReplyDeleteAsal tertib dan tidak mengganggu ketertiban. Semoga kembali normal di tempat yang baru
Lagian bahaya juga dagang di pinggir kali buat pembeli dan penjualnya :/
ReplyDeletesemoga saja klo sdh di relokasi tetap lancar yaaa
ReplyDelete@mutmuthea
Hmm, bener. Kalau tertib semua juga senang. Semua untung.
ReplyDeletesaudaraku tinggal di Cakung loh, ada beberapa orang. Hehe
semoga masyarakat dan pedagang bisa taat sama peraturan biar rapi pasarnya
ReplyDeleteHemm, iya duluuu waktu di masih di Banyuwangi ada operasi satpol PP di pasar karena para penjual semakin maju ke bdan jalan bahkan meh separuh jalan.
ReplyDelete@ririekayan
Kalau ada relokasi pasar, seringnya diikuti adanya konflik.
ReplyDeleteBig wish, pasar tradisiona lebih tertata dan nyaman tapi tetap mempertahankan tradisinya
@ririekayan
emang pasar yang menggunakan badan jalan cukup mengganggu menurut saya. bagusnya mereka sudah mau tertib ya mbak :)
ReplyDelete@QuelleIdee07
Kupikir kalimalang udah masuk bekasi, ternyata masi jakarta ya mb citra :)
ReplyDeleteoh ditertibkan juga yaaa
ReplyDelete@guru5seni8
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
semoga pedagang yg tergusur mendapat pngganti yng baru
ReplyDeleteKadang merasa kasihan dengan pedagang, tapi kalo dibiarkan bisa menganggu jalan, juga semerawut. Setiap pembangunan memang memerlukan banyak pengorbanan.
ReplyDeleteAq gagal paham ni mak, baru denger psr kalimalang cakung, krn cakung jauh dr kalimalang. Kalimalangnya mana y mak? Klo aq sering k psr bintara, sebrang stas Cakung
ReplyDelete