Doa, Usaha & Tawakal.




"Ah, sakit mah dari Allah SWT."


Shohih. 

Karena hanya Allah-lah yang memberi sehat dan juga sakit.


Maka saat kita berada dalam keadaan sehat, bersyukurlah. Alhamdulillaah, Masya Allah, karena sehat adalah sebuah rizqi yang teramat mahal. 

Bukankah bisa bernapas dengan lancar dari dua lubang hidung, jauh lebih nyaman dibanding bernapas dengan satu lubang hidung di saat pilek?


Saat sehat, ada baiknya kita tahu diri sedikit. Jangan bersikap takabur. Sok iyes, menyepelekan kondisi saat ini, seakan lupa bahwa Rasulullah pun telah mengingatkan tentang cara menghadapi  situasi pandemi. 


Jangan menunggu tindakan pemerintah untuk kesehatan sendiri. Tidak ada salahnya mulai dari diri sendiri. Peduli diri sendiri, peduli dengan anak dan istri/suami.


"Ah, sakit mah datangnya dari Allah."


Shohih. Betul sekali. 

Tapi ingat kalimat itu jangan pada saat sehat saja. Jika tiba saatnya kita berada dalam kondisi sakit, bersabarlah. Ganti keluhan menjadi istighfar. Karena saat kita sakit, Allah sedang menggugurkan dosa-dosa yang kita miliki.


Nikmati saja panas dingin yang menyapa. Jangan lupakan sakit kepala dan juga sakit tenggorokan yang membuat kita susah menelan makanan. Ini baru contoh sakit yang ringan-ringan, yang sangat tidak enak dirasakan jika mereka datang berkunjung. Jadi silakan pikirkan sendiri bagaimana dikunjungi sakit yang berat, pasti jauh lebih tidak enak lagi rasanya.


Tawakal saja.


Karena sejatinya tawakal adalah langkah terakhir yang kita lakukan setelah doa dan usaha. Bagaimana doa kita saat kita masih sehat? Bagaimana usaha kita menjaga kesehatan sebelum sakit itu datang? 


Saat berada dalam keadaan sakit, makin banyak saja berdoa. Karena ada saatnya uang tidak laku karena kondisi rumah sakit yang penuh. Berusaha saja terus, jangan menyerah. Istirahat, memenuhi hak tubuh yang mungkin terabaikan saat kondisi sehat dulu.


Tawakallah sampai ALLAH SWT memutuskan apakah kita akan kembali diberikan nikmat sehat? Atau bisa saja saat ini adalah waktu terakhir kita beristirahat di dunia. 


"Ah, umur mah di tangan ALLAH."


Shohih. Benar sekali. 


Silakan berkaca, apakah sudah maksimal umur yang kita gunakan di dunia? Lebih banyak mana amalan dengan dosanya? Sudah seberapa siapkah kita menghadap ALLAH SWT? Atau sudah siapkah kita berhadapan dengan sakaratul maut? Konon katanya, rasanya itu ditentukan oleh amal perbuatan yang kita lakukan.


"Sudahlah, banyak yang sembuh kok dari pandemi ini."


Yup, begitulah yang ada di berita. 


Selamat karena imun diri yang kuat. Selamat menempuh kembali kehidupan yang entah kapan berakhir. Selamat, jika keluarga masih dalam keadaan yang sama. Kita tidak tahu bagaimana kondisi imun anggota keluarga di rumah, bisa saja kita selamat tapi tidak dengan istri/suami, begitu pula dengan anak-anak.


Mungkin kita selamat, tapi tidak dengan mereka karena imun mereka tidak sekuat kita, hingga akhirnya  mereka pergi lebih dulu ke hadapan-Nya. 


Jadi tawakallah dengan segala keputusan-Nya.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Doa, Usaha & Tawakal."

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.