Cinta Oranye



Aku mencintai oranye. Seperti  langit sore yang mencintai matahari. Tetapi, harus mengalah pada malam hari.

"Kau masih mau berangkat, Ve?"

Lilian menghampiriku di teras asrama.

"Ya, tentu."

"Dan, lukamu?"

Aku menatapnya dengan hambar. Percakapan tentang Rian pemuda koas di rumah sakit semalam tak akan menghalangiku merawat pasien hari ini. 

"Aku baik-baik saja, Li. Percaya deh."

"Maafkan aku, Ve. Aku tak berniat melukaimu. Andai aku tahu dari awal bahwa kau pun menyukai Rian. Tentu, aku..., ah...."

"Lupakan, Li. Aku tetap sahabatmu. Jalani hidupmu dengan bahagia."

Aku tersenyum sambil menepuk pundaknya pelan kemudian berpamitan. Motor matic telah kustater, setelah memakai helm sebuah pesan masuk ke ponsel. Aku hanya bisa tertunduk membaca nama pengirimnya. Ini telah menjadi keputusan yang harus aku jalani. Segera aku hapus pesan dari Rian yang mengatakan,

"Ve, aku telah menerima cinta Lilian seperti permintaanmu."

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Cinta Oranye"

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.