Resensi Novel Empat Musim Cinta. Persahabatan, Skandal & Keromantisan.

Resensi Novel Empat Musim Cinta. Persahabatan, Skandal & Keromantisan
koleksi pribadi


Judul: 4 Musim Cinta
Penulis: Mandewi | Gafur | Puguh | Pringadi
Editor: Endah Sulwesi
Tebal: 332 halaman
Penerbit: Exchange
Cetakan: I, April 2015
ISBN: 978-602-72024-2-9

Aku katakan, pernikahan adalah awal mula, karena sebenarnya setelah akadlah semua topeng terbuka. Novel Empat Musim Cinta, hal 20.

Apa yang dirasakan seorang laki-laki ketika berpisah jauh dengan istrinya demi sebuah jenjang pendidikan?
Pring, seorang lelaki yang menempuh pernikahan dalam usia muda, salah satu birokrat muda yang betugas dalam Departmen Pembendaharaan Kementrian Keuangan RI. Perjalanan pernikahan tidak berjalan mulus, ia harus berpisah dengan sang istri yang meminta untuk melanjutkan studi yang berbeda kota dengannya. Dalam menempuh karirnya, Pring dihadapkan  sebuah kegiatan yang mengantarnya bertemu dengan orang-orang yang akhirnya menjadi sahabatnya dan sebuah ujian dalam pernikahan. 


Semesta bekerja dengan cara yang penuh rahasia, seperti seorang dermawan yang bersembunyi dari kilat kamera media. Novel Empat Musim Cinta, hal 45.

Gayatri, seorang gadis Bali yang berhasil terbang dari kota kecil di ujung negeri, terpencil menuju sebuah  kota besar yang---kata banyak orang---rawan membuat labil.

Labil ketika memutuskan menabung atau berfoya-foya. Labil ketika memilih menikah atau berganti-ganti pasangan. Labil mengenai mempertahankan idealisme atau mengikuti arus. Labil tetang nasi atau gengsi. Novel Empat Musim Cinta, hal 45.

Sebuah karir yang berhasil membuatnya terjebak dalam usia, kesendirian yang berkepanjangan. Larut dalam masa lalu, bertemu dengan seseorang yang berhasil membuatnya ragu, lalu mempertimbangkan kembali sebuah prinsip tentang cinta, memiliki dan patah hati.

Hidup adalah sebuah pilihan. Namun, mengapa aku seperti tak punya pilihan, karena menu yang dihidangkan semua tentang kekecewaan. Kalau pun ada bonus, hanya semangkuk luka berbumbu harapan yang siap mengejutkan penikmatnya. Novel Empat Musim Cinta, hal 308.

Arga, seorang lelaki yang selalu pintar menyembunyikan segala kejadian dalam hidupnya. Tentang hati, tentang rasa yang tak terungkap hingga membuatnya terjebak, terjerumus berkali-kali dalam sebuah kekecewaan dan juga luka.

Kenapa hidup tidak seperti mimpi, yang usai begitu saja tanpa perlu didatangi kematian? Novel Empat Musim Cinta, hal 162.

Gafur, seorang lelaki yang telah menemukan cinta, berharap sebuah kesejatian dalam sebuah ikatan. Yang akhirnya juga harus menelan sebuah kepahitan antara persahabatan dan juga kehilangan cinta yang selama ini diimpikannya.

Empat Musim Cinta, cerita yang berawal dari sebuah kegiatan pelatihan penulisan yang diadakan oleh kantor tempat empat orang tokoh birobirokrat muda itu bekerja, membuahkan banyak kisah dan juga luka. 

Empat orang yang terlibat dalam sebuah kisah persahabatan, keromantisan, persaingan hingga terlibat dalam skandal.

~ Tema
Novel Empat Musim Cinta mengusung kisah cinta yang tidak berjalan dengan mulus di antara para tokohnya. 

~ Tokoh
Tokoh Utama: Gayatri, Pring, Arga, Gafur
Tokoh Pendukung: Dira, Indah
Tokoh Figuran; Pall, Adam, Luna, Mas Sigit.

~ Setting
Novel Empat Musim Cinta memilih beberapa tempat untuk mendukung cerita yang disuguhkan. Jakarta: Kota tempat awal mereka bekerja.

Lembang bandung: Tempat pelatihan penulisan yang mejadi awal perkenalan dan jalinan yang terjadi di antara para tokoh. 
Natuna: Tempat Arga bertugas.
Kendari: Tempat Gafur bertugas. 
Sabang: Tempat Gayatri melepaskan penat bersama Adam.
Kalabahi: Tempat di mana Pring gundah. Antara kesetiaan atau terlibat dalam sebuah skandal.

~ Alur
Novel ini menggunakan alur maju mundur.

~ Sudut Pandang 
POV 1 dengan tokoh yang berbeda-beda.

~  Gaya Bahasa
Novel ini menggunakan susunan-susunan kalimat yang puitis. Pembaca disajikan quote indah hingga mencapai klimaks cerita yang disajikan.

~ Keunggulan Novel.
Cover yang disajikan secara sederhana namun elegan mampu mewakili semua kisah dalam novel ini.

Novel ini memiliki keunikan tersendiri, disusun oleh empat penulis yang berbeda hingga menjadi kesatuan novel cinta yang berkelas. Kalimat-kalimat pujangga banyak ditemukan di novel ini, menyajikan karakter-karakter yang kuat dalam setiap tokoh.  Mengemas sebuah intrik percintaan dalam sebuah persahabatan yang mampu mengecoh pembaca.  

Menyisipkan kebudayaan dan juga tempat eksotik dalam setting cerita.

~ Kekurangan Novel.
Keunggulan novel ini bisa menjadi kelemahan novel ini. Beberapa kalimat puitis yang ditempatkan pada dialog memberikan kesan kaku dan tidak luwes dalam sebuah percakapan. Perpindahan sudut pandang disajikan terlalu cepat dan terkesan bertele-tele, membuat pembaca harus benar-benar mencerna setiap perpindahan plot dan harus memiliki tekad kuat untuk menyelesaikan bacaannya hingga tuntas.

~ Pesan Moral
Novel Empat Musim Cinta menyelipkan pesan bahwa mencintai adalah sebuah pilihan. Cinta yang dilandasi oleh pernikahan patut diperjuangkan melebihi sebuah kisah cinta sesaat yang hanya hadir dan larut dalam suasana yang tidak tepat.

~ Kesimpulan
Novel Empat Musim Cinta mampu memberikan nuansa baru dalam kisah cinta dengan bumbu intrik di dalamnya. Kisah cinta yang sebenarnya biasa mampu disajikan dengan berbeda. Dengan latar belakang dan karakter penulis yang ikut masuk dalam cerita dikemas dengan kalimat dan quote yang padat. Cocok untuk para pecinta sastra romance.

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Resensi Novel Empat Musim Cinta. Persahabatan, Skandal & Keromantisan."

  1. wah, blognya khusus tentang resensi aja ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Um. Maunya sih gitu. Makasih dah mampir ya, Um.

      Delete
  2. wah, jadi penasaran nih pengen baca juga :(

    ReplyDelete
  3. Iya nih kata-katanya puitis
    Berarti ini novel keroyokan ya, buku kumpulan cerpen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hu'um, keroyokan. Tapi bukan kumcer, Mba. Tetap dalam kesatuan cerita novel cuma setiap karakter ditulis dengan orang yang berbeda

      Delete
  4. Liat quote2nya siih, memang bahasanya puitis yaa mbak..tapi kadang baca cerita puitis perlu diulang2 satu kalimat untuk bisa ngerti maknanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hu'um, Mba Aireni.

      Quotenya bagus-bagus. Kadang bahasa puitis itu diartikan berbeda-beda oleh pembaca-pembacanya.

      Delete
  5. Keren review novelnya, apalagi setting tempatnya Indonesia banget, kalau di bikin film bagus pastinya,..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa... ini Indonesia banget. Dari tokoh juga settingnya tempat2 keren, Mba Nunu

      Delete
  6. Jadi pingin baca jadinya, hihi... Makasih resensinya ya mbak Angga, menarik sekali.

    Semesta bekerja dengan cara yang penuh rahasia, seperti seorang dermawan yang bersembunyi dari kilat kamera media. Novel Empat Musim Cinta <== Suka banget!

    ReplyDelete
  7. Tokoh ceweknya satu org ya...Salut juga sih byk tokoh cowok tp bisa meromance gitu...

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.