RESENSI KUMPULAN CERPEN: PELAJARAN MENGARANG; CERPEN PILIHAN KOMPAS 1993

RESENSI KUMPULAN CERPEN: PELAJARAN MENGARANG; CERPEN PILIHAN KOMPAS 1993
Koleksi pribadi 


Pelajaran Mengarang 
Cerpen Pilihan Kompas 1993
PT. Kompas Media Nusantara 
Desain sampul dan ilustrasi. Ipong
166 + xii halaman; 14 cm x 21 cm 
ISBN. 979-709-019-1
Cetakan II: Maret 2002

Apa kriteria yang dipakai Kompas untuk meloloskan sebuah cerpen hingga dia layak mendapat tempat di rubrik cerpen yang hanya muncul seminggu sekali?
Pertanyaan ini sering diajukan para penulis cerpen kepada redaktur kebudayaan yang biasa bertanggungjawab atas seleksi itu. Jawabannya adalah tanpa kriteria.

Itulah kalimat awal yang menjadi pembuka buku ini. Memang, selama puluhan tahun, Kompas berhasil menjadi acuan dan juga memberikan prestise bagi para penulis yang berhasil meloloskan naskahnya di sana.

Buku ini berisi 18 cerpen yang telah dimuat harian Kompas pada tahun 1993. Pada awal cerita kita disajikan sebuah cerpen yang berjudul sama dengan buku ini, yaitu Pelajaran Mengarang milik Seno Gumira Ajidarma. Cerpen dengan tokoh seorang anak perempuan yang duduk di kelas V  sekolah dasar.

Sandra gadis kecil berusia sepuluh tahun itu tak sanggup mengerjakan tugas yang diberikan oleh Tati--guru di kelasnya. Tugas mengarang yang menyajikan tiga buah tema yaitu Keluarga Kami yang Bahagia, Liburan ke Rumah Nenek dan Ibu. Tapi, dari ketiga tema itu tak satu pun yang mampu membuatnya menggoreskan pulpen di lembaran-lembaran buku miliknya.

Semakin Sandra berpikir, semakin sesak yang ia rasakan. Sekilas memang tak ada yang berbeda darinya dengan teman-teman lain di kelasnya. Tapi, tugas mengarang ini memaksanya untuk mengakui latar belakang gelap yang tak pernah ia atau siapa pun inginkan.

Selain Pelajaran Mengarang ada  sebuah cerpen  yang juga berhasil membekas di otak saya, yaitu Titin Pulang dari Saudi milik Radhar Panca Dahana. Kisah ini menceritakan dilema seorang perempuan dewasa yang kembali ke kampung halamannya setelah bertahun-tahun bekerja di negeri orang. Rencana demi rencana yang ia susun tentang yang hasil jerih payahnya harus kandas karena ulah keluarganya sendiri. Kekecewaan tak dapat ia hindari, membuatnya harus kembali mengambil keputusan yang sama sekali tidak ia sukai.

Cerpen-cerpen di buku ini benar-benar mampu menguras emosi. Wajarlah jika Kompas memilih karya para penulis-penulis ini dan berhasil menjadi cerpen-cerpen terbaik dengan kelebihan-kelebihan tersendiri.

Bintang empat untuk buku ini.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "RESENSI KUMPULAN CERPEN: PELAJARAN MENGARANG; CERPEN PILIHAN KOMPAS 1993"

  1. Sy juga suka cerpen kompas, biasanya baca online :-)

    ReplyDelete
  2. Buku wajib untuk belajar dan acuan menulis cerpen.

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.