Assalamualaikum Wr. Wb.
Masih dalam nuansa yang fitri
izinkanlah saya pribadi mengucapkan taqabbalallahu minna waminkum.
Pada Idul Fitri kali ini, suasana
hati saya sungguh carut marut. Antara bahagia, sedih dan juga marah.
Insiden Tolikara benar-benar terasa
menyesakkan dada, setelah insiden-insiden lainnya yang juga tak kalah hebat.
Kali ini pun umat islam kembali terluka, tersudut tapi tak akan membuat kami
terpuruk.
Sebelumnya saya pernah mendengar
dari beberapa sahabat pekerja dakwah tentang keadaan umat di Papua. Sebagai
minoritas, umat pun menjalani ibadah dengan keadaan 'seadanya'. Tidak bolehnya
berpakaian secara syar'i, tanpa kumandang azan yang dapat dinikmati
bahkan tanpa guru agama yang mumpuni.
Miris.
Keadaan geografis Papua yang sulit
dijangkau dapat dikatakan sebagai faktor sulit terkirimnya para pekerja dakwah ke
sana. Walau pun beberapa tahun belakangan sudah banyak yang menginjakkan kaki
ke bumi Papua. Tapi tetap saja umat di sana sangat membutuhkan adanya da'i yang
bersedia mengabdi dan membimbing umat.
Kejadian ini sarat akan
pembelajaran. Di mana fitnah-fitnah kejam terhadap umat islam dengan sendirinya
dibuka oleh Allah SWT. Tuduhan bahwa umat islam adalah teroris kini mentah
sudah. Dengan susah payah para musuh islam berusaha menutupi kejadian
sebenarnya dari kejadian pembakaran di Tolikara tersebut. Tapi atas kehendak
Allah SWT justru semua penderitaan umat islam di sana terbuka hingga seluruh
Indonesia dapat mengetahui keadaan di sana.
Papua dengan sumber daya alam yang
kaya sangat berpotensi besar terjadinya konflik. Jangan menutup mata, dalam
Islam kami diajarkan cinta kepada Ulil Amri, beberapa daerah konflik yang
terpisah akhirnya terkuak karena adanya keinginan asing, dan sekali lagi,
Islamlah yang menjadi kambing hitam dari perbuatan bejat mereka mengikuti hawa
nafsu menguasai kekayaan bumi.
Sucikan niat, rapatkan barisan.
Cukup sudah umat ini terluka. Kami diam bukan berarti tak berani melawan.
Cukup sudah umat ini terluka. Kami diam bukan berarti tak berani melawan.
Jika tangan-tangan kami menengadah
meminta pada-Nya, maka atas kehendak-Nya dalam hitungan detik bumi pun akan
binasa.
Stop bertindak zolim!
Stop teroris teriak teroris!
Stop teroris teriak teroris!
Sedih ya Islam jadi bulan-bulanan
ReplyDelete