100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf



Judul Buku: 100 faedah dari Kisah Nabi Yusuf
Penulis :  Muhammad Saleh Al Munajjid
Dihimpun dan ditakhrij oleh Abu Yusuf / Hani Faruq
Penerbit : Pustaka Ibnu Umar
Tahun Cetak : 2010
Tebal Halaman : 124

Dari judulnya, kita sudah bisa menduga, buku ini menceritakan tentang lika-liku kehidupan Nabi Yusuf yang diambil langsung dari Al-Qur’an. Memang benar, tapi lebih dari itu.

Cerita Nabi Yusuf sangat popular di kalangan masyarakat muslim. Cerita bermula dari beliau bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepada beliau. Berlanjut dari kedengkian dari saudara-saudaranya yang lain, hingga melahirkan siasat yang sangat buruk. Yusuf dibuang ke dalam sumur, lalu ditemukan oleh kafilah, kemudian dibeli oleh seorang pembesar kerajaan. Tuan putri Zulaikha jatuh cinta kepada Yusuf, bahkan sempat menggoda Yusuf yang akhirnya ketahuan suaminya.

Baca juga Resensi Buku Wanita-Wanita Dalam Al Qur'an 

Gossip tersebar ke seluruh kota. Tuan putri Zulaikha merasa tersudutkan, akhirnya Zulaikha mengundang seluruh istri-istri pembesar di kerajaan, agar mereka merasakan sendiri bagaimana ketampanan Yusuf telah menarik perhatian seluruh kaum hawa, apalagi dirinya yang seatap.

Dan masih banyak cerita Yusuf, hingga sampai akhir ayat surah Yusuf dalam Al-Qur’an.
Memang kalau bicara tentang kehidupan Nabi Yusuf tidak akan pernah habisnya dan kita tidak mungkin dapat meng-eksplore sampai sedetail mungkin karena Al-Quran sendiri menceritakan hanya secara global. Jika kita membaca banyak buku tentang Yusuf, maka kita selalu menemukan hikmah-hikmah baru atau pengetahuan-pengetahuan baru tentang Yusuf, padahal yang diceritakan tetap berkisar pada Surah Yusuf.

Baca juga Resensi Buku The Power Of Woman 

   Jika membaca surah Yusuf, selama ini mungkin taunya tentang Yusuf. Ternyata di dalam surah Yusuf, banyak sekali hikmah-hikmah yang dipaparkan di buku ini.   

Dalam buku ini, penulis hanya mengambil secara singkat intisari pelajaran dan peringatan yang dapat beliau petik dari ayat per-ayat dari kisah Nabi Yusuf. Dengan membaca buku ini, kita dapat melihat kecermatan penulis dalam mengambil beberapa intisari dalam beberapa ayat  atau suatu kisah.

Misalnya : ayat 1- 6
1. Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).
2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
3. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
4. (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."
5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
6. Dan Demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Dari ayat 1 sampai 6 ini, mungkin dalam benak kita hanya tentang Yusuf bercerita kepada ayahnya, bahwa ia bermimpi melihat sebelas bintang, bulan dan matahari bersujud kepadanya. Lalu sang ayah menasehati putranya agar jangan menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudara yang lain karena khawatir mereka iri. Selain itu kita juga dapat memahami, sudah sejak kecil, Nabi Yusuf sudah terlihat bahwa ia akan menjadi seorang Nabi jika dewasa kelak.

Ternyata ayat 1-6, juga mengajarkan beberapa hal kepada kita  :
1.    Mengajarkan bagaimana kedekatan seorang ayah kepada anak-anaknya dalam mendidik pemahaman agama. Kedekatan  tidak mesti hanya seorang ibu kepada anak-anaknya, seorang ayahpun bisa dekat dengan anak-anaknya, hal ini terlihat pada Yusuf yang nyaman bercerita kepada ayahnya. Padahal selama ini seringnya kita lihat, seorang anak lebih mudah bercerita kepada ibunya. Kesimpulannya: kedekatan hati tergantung sejauh mana kita bisa mendekati anak-anak kita, hingga anak-anak kita pun bisa menceritakan segala yang bergelayut dalam hatinya kepada kita. Tak peduli apakah ayah atau ibu.

2.  Mimpi orang saleh itu benar. Dan Allah akan selalu memberi petunjuk kepada orang saleh, di antaranya dengan jalan mimpi yang benar.

3.   Agar kita selalu bijak dalam melihat suatu perkara dalam lingkup keluarga. Ya’qub melarang Yusuf menceritakan mimpinya, karena Beliau melihat ada kemungkinan hal yang membahayakan antara anak-anaknya jika Yusuf menceritakan mimpi itu.

4.   Sesungguh syaitan selalu berusaha menanamkan dalam setiap hati antara bersaudara agar ada rasa cemburu, lalu syaitan pula lah yang meniup bara cemburu itu hingga membesar, lalu syaitan pula yang menimbulkan siasat dalam benak-benak orang yang cemburu. Sampai akhirnya ada yang binasa.

5.    Ketika mendapat kebahagiaan, kadang kala kita ingin langsung berbagi atau setidaknya bercerita kepada orang lain. Namun ayat ini, juga menjelaskan kepada kita: adakalanya kita harus menyembunyikannya, bila sekiranya menimbulkan kecemburuan atau iri dengki. Kita boleh menceritakannya, kalau sekiranya tidak menimbulkan kecemburuan atau iri kepada orang tersebut

6.   Orang tua agar selalu berusaha berbuat adil dalam memberi kasih sayang terhadap anak-anaknya.

7.  Sesungguhnya Allah memilih siapa saja di antara hamba-Nya dengan sekehendak-Nya. Kita menjadi seorang muslim, itu pilihan Allah. Betapa banyak di dunia ini yang tersesat dan tidak mengenal Tuhan. Menjadi seorang pelajar, itu pilihan Allah. Menjadi seorang da’i, itu pilihan Allah. Menjadi pengajar ilmu, itu pilihan Allah. Sudah seharusnya kita bersyukur menjadi orang-orang pilihan dalam Islam atau dalam bidang tertentu yang banyak memberikan manfaat baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

8.    Rumah yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik.

Kita meloncat ke ayat 23-24, cerita tentang jebakan Zulaikha dan ketabahan Yusuf menolak ajakan itu:
1.     Zulaikha yang menggoda Yusuf.
Seperti yang kita ketahui, seorang perempuan itu mempunyai sifat malu. Mengajak seorang laki-laki berbuat mesum, sungguh sangat jauh dari sifat perempuan. Di sini, kita dapat mengambil pelajaran: jika seorang perempuan sudah dimasuki rasa cinta, maka akalnya ibarat kapal kecil terombang-ambing di tengah badai yang terus menghantam. Apakah akalnya yang menang atau tenggelam di dalam lautan yang tak bertepi. Jika akalnya telah tenggelam, maka dengan mudah ia akan menanggalkan sifat malu dan pakaian kehormatannya.

Apalagi Zulaikha, wanita terpandang dan Yusuf hanyalah seorang budak. Tentu Zulaikha sudah memikirkan dan berusaha memendam hasratnya karena menyangkut harga dirinya sebagai wanita bangsawan. Sayangnya akalnya kalah untuk cinta yang menggelora dan sekian lama terpendam.

Hikmahnya: kita sebagai perempuan harus menjaga pandangan,  pergaulan, dan menjauhi khalwat. Selain itu kita harus terus mengisi keimanan kita, agar akal dan nurani kita jangan sampai tenggelam pada perbuatan yang sangat hina. 

Sebagai laki-laki atau kepala keluarga, kita harus mendidik istri dan anak-anak perempuan dengan agama dan mengkondisikan istri dan anak-anak dalam lingkungan suci. Tutup rapat semua fitnah, di antaranya jangan memasukkan orang yang bukan mahram ke dalam rumah kita. 

Ini sering sekali terjadi dalam lingkungan kita. merasa bertanggung jawab atau ingin berbuat baik pada kerabat atau anak kemanakan, padahal secara tidak sengaja kita telah meletakkan akal yang kecil istri dan anak-anak kita dalam badai di lautan yang bertepi. Ini sangat penting buat kepala keluarga.

2.      Ketabahan Yusuf dalam menolak ajakan Zina.
Yusuf adalah pemuda normal, apalagi jika dilihat dari usianya, yang pada masa hormon-hormon mulai tumbuh dengan suburnya dan kelaki-lakian mulai menonjol, tentu ajakan Zulaikha merupakan suatu cobaan maha berat bagi Yusuf. Dan kita tahu dari salah satu ayat yang menjelaskan bahwa Yusuf pun tergoda dengan ajakan Zulaikha. Beruntungnya, Allah melindungi dan memalingkan Yusuf dari perbuatan hina tersebut.

Hikmah yang dapat kita ambil: sebagai pemuda, kita harus menjaga ketaqwaan kita Allah. Mungkin saja, ada pada saatnya, Allah akan menguji kita dengan ujian yang menghancurkan keimanan sekaligus kehormatan kita sebagai laki-laki.  Mungkin saja iman kita saat hampir binasa, tetapi Allah akan lindungi karena ketaqwaan yang telah jalani sebelumnya.

Masih banyak lagi pelajaran-pelajaran lain yang dapat kita ambil lewat sejarah jebakan Zulaikha dan ketabahan Yusuf, yang tak mungkin saya tuliskan di sini.

Lain lagi hikmah-hikmah yang dijabarkan dari doanya yang terkabul (memilih penjara daripada berbuat hina) da’wahnya dalam penjara, kecerdasannya, sifatnya yang pemaaf, kepiawaiannya mengelola pemerintahan, dan hikmah-hikmah lain sampai akhir ayat surah Yusuf

Walaupun dilihat dari judul hanya 100 faedah, namun diri pribadi mendapatkan lebih dari 100 hikmah. Bahkan memaksa diri pribadi membuka buku tafsir Al-Qur’an Al-Azhar, demi memenuhi rasa penasaran, dan aku merasakan rasa penasaran itu bukannya hilang malah semakin menjadi. Itulah ayat-ayat Al-Qur’an, ilmu di dalamnya bagai lautan yang tak bertepi.

Ayat- ayat Al-Qur’an itu mempunyai keajaiban yang luar bisa, dari satu ayat, kita bisa mendapatkan lebih dari sejuta hikmah – tentunya harus dibarengi dengan kepercayaan dan ketaatan apa yang telah kita dapatkan. 

Kekurangan dari buku (kalaupun bisa dihitung kekurangan), Penulis kadang mengutip beberapa hadits di catatan kaki, demi menjaga keabsahan pemahaman ayat tersebut. Sayangnya  catatan kaki yang kadang memakan lebih dari separuh halaman. Sehingga kadang fontnya terlihat berantakan dan bagi saya, yang terbiasa enjoy reading, ini cukup mengganggu. Jadi, mungkin, andai cetak ulang, sebaiknya penerbit mempertimbangkan luasnya untuk catatan kaki. 




Tulisan ini diikut sertakan ISLAMIC READING CHALLENGE 2015




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf"

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.