Indahnya Memaafkan


id-elra.com - Mungkin semua orang Islam tau tentang cerita Nabi Yusuf ‘alaihis salam dan saudara-saudaranya.
“Seorang di antara mereka berkata: “Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.” (Q.s.Yusuf :10)

http://sayyidahqurani.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914g
Inilah akhir keputusan sebuah musyawarah yang diadakan oleh saudara-saudara Yusuf. Yang sebelumnya ada yang mengusulkan sebaiknya yusuf dibunuh saja. Namun atas pertimbangan lain, akhirnya  Yusuf dibuang saja kedalam sumur. Karena memang yang mereka perlukan hanyalah menyingkirkan Yusuf, agar perhatian ayahnya bisa beralih kepada mereka dengan sepeninggalan Yusuf.

Inilah pemikiran orang yang terkena penyakit dengki, tak ada kebahagiaan dalam dengki, pandangan selalu salah di mata orang yang dengki. Tak rasa syukur di hati yang ada dengki. Apa pun yang mereka lakukan hasil dari dengki tidak akan membuahkan keberhasilan yang hakiki. Karena tindakan orang yang dengki, telah diatur oleh hatinya yang telah buta, tak mau bersandar pada kebenaran.  Dengki hanya menceraikan, bahkan hanyalah membuat penderitaan yang dalam.

Yusuf dibuang, dijauhkan dari keluarga, berhari-hari di dalam sumur, dijual belikan, dijadikan budak, mendekam dalam penjara, semua karena oleh dengki. Sepeninggalan yusuf, bukannya ayah mereka menaruh perhatian kepada mereka, malah ya’qub alaihis salam ayah mereka semakin menderita, selalu menangis dan akhirnya membuat beliau buta.

Jika  kita telusuri lagi ayat kebawah, kita akan melihat ada sebuah kajaiban.
“Dia (Yusuf) berkata: “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” (Q.s : Yusuf: 92)
Pernahkah kamu berpikir, apa yang akan kau lakukan bila bertemu orang yang telah membuatmu menderita? Tak usah berfikir keras, bacalah surah Yusuf berkali-kali dan visualisasikan dalam benakmu, sampai kau merasakan munculnya dorongan emosi.

Jujur kadang diri ini pun tak habis pikir, begitu mudah yusuf memaafkan saudara-saudaranya yang telah membuangnya dan telah melahir penderitaan-penderitaan berkepanjangan. Tapi begitulah nabiyullah, Allah mengaruniakan sifat-sifat mulia kepada mereka.

Pada suatu saat, di berbagai penjuru mengalami kekeringan, termasuk negeri Kan’an, negeri saudara-saudara yusuf.  Mereka  hampir kehabisan bahan makanan, mereka berinisiatif  harus mencari bahan makanan ke negeri Mesir, negeri yang didiami Yusuf. Karena negeri Mesir menyimpan bahan makanan dalam lumbung- lumbung makanan selama tujuh tajun.

“Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.” (Q.s.Yusuf:47)
Namun, di sinilah yusuf alaihis salam dipertemukan dengan saudara-saudaranya. Singkat cerita, saudara-saudaranya baru sadar bahwa yang mereka temui adalah yusuf, saudara mereka yang telah mereka buang. Mereka meminta maaf dan Yusuf pun memaafkan mereka. Semudah itu kah Yusuf memaafkan mereka? Andai itu kita, bisakah kita memaafkan mereka?

Tapi ketahuilah, ternyata keikhlasan (memaafkan) melahirkan keajaiban-keajabain yang sangat menakjubkan.
Mereka menemukan kebahagiaan dan kelegaan, termasuk yusuf. Mereka kembali dapat berkumpul, mengembalikan kebahagiaan ayah mereka, bahkan mengembalikan penglihatan mata beliau yang telah sekian lama menjadi buta. Dan mungkin masih banyak cerita- cerita indah yang tak dapat kita ketahui setelah itu. Pastinya memberi kebahagiaan yang hakiki kepada yusuf, saking bahagianya yusuf alaihis salam, beliau berdo’a ;
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.”

Lebih dari itu, Allah abadikan keikhlasan yusuf, di dalam Alquran. yang setiap saat bisa dibaca oleh umat Islam diseluruh dunia, bahkan orang non muslim pun bisa mempelajari cerita tentang keikhlasan yusuf alaihis salam. Dapatkah kita menghitung pahala yang didapatkan yusuf alaihis salam  karena keikhlasannya?

Semoga kita termasuk, orang yang berlapang dada dan mudah memaafkan.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Indahnya Memaafkan"

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.