Dengki dan Penyembuhnya


بِسْمِ اللهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ


“(Yaitu) ketika mereka berkata: “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.” (Q.s. Yusuf:8)

Dengki (hasud) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Kdang, kita membenci sifat dengki pada orang lain, padahal kita sendiri belum tentu aman dari penyakit hati yang satu ini.  Bukan maksud membela orang yang dengki, namun marilah kita mengenali peyakit yang satu ini, kalau – kalau itu ada pada diri kita.  

Awal  gejala orang yang terkena dengki, diantaranya : perasaan merasa kurang nyaman bila bertemu, sedih bila atau atau iri bila melihat seseorang beruntung, ikut menyalahkan atau memojokkan bila seseorang itu bersalah.

Baca Juga:
Pertolongan Allah

Di antara sebab dengki itu yang dapat kita ambil dari ayat di atas, di antaranya ;

Merasa tersakiti
Perasaan merasa tersakiti dengan perlakuan orang lain. Seperti halnya saudara-saudara Yusuf,  mereka sakit hati atas kasih sayang ayahnya yang (hanya) menurut mereka tidak adil.

Kesombongan
Kelebihan apapun yang kita miliki, baik itu pangkat, kekayaan, kecantikan atau keturunan bila kurang ilmu dan kesadaran dalam menyikapinya akan menimbulkan kesombongan dalam hati. Kesombongan mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Bahkan dalam hal ibadah pun begitu mudah kita meremehkan orang lain, karena merasa kita  yang terbaik dan paling benar. seperti hal nya saudara-saudara Yusuf,  mereka merasa lebih pantas mendapatkan kasih sayang  yang lebih, karena mereka lebih kuat.

Persaingan
Persaingan dalam berbagai  bidang  baik itu usaha, kerja, kedudukan,  prestasi bahkan persaingan mendapatkan kasih sayang juga bisa menyebabkan munculnya dengki.

Mengharapkan kepimpinan
Adanya keinginan memimpin suatu organisasi, kelompok, menyebabkan keinginan saling menonjolkan kemampuan. Dan apabila terkalahkan oleh orang lain dan ia tidak siap menerimanya, orang ini akan begitu mudah terserang penyakit dengki

Baca Juga: 
Indahnya Memaafkan.

Dewasa ini terjadi perpecahan umat, juga bisa di sebabkan penyakit dengki yang bersarang di hati ummat.  Fanatik yang terlalu terhadap suatu organisisai atau golongan turut memicu pecahnya umat.  Merasa paling benar,  sama-sama saling menyalahkan tanpa mau mendengar pendapat segolongan tetangga. Melihat organisasi yang lain maju hati kita dongkol, namun sebaliknya bila mereka kena masalah,  kita tersenyum kecut, karena merasa mereka pantas mendapatkannya.
Maaf, bila kurang berkenan. Sesungguhnya diri ini pun belum tentu lepas dari penyakit yang satu ini.


Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa:       “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara- saudara kami yang telah beriman yang lebih dahulu dari kami, janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang- orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Q.s.Al-Hasyr:10)

Doa di atas atas do’anya para sahabat رضي الله عنهم. Para sahabat, mereka selalu terbuka tangan untuk membantu saudaranya, bahkan mereka rela mengorbankan nyawa mereka demi sahabat lainnya. Ketika sahabat Anshar dan Muhajirin dipersaudarakan Rasululllah  mereka rela mengorbankan satu sama lain, baik jiwa dan harta, bahkan ada yang menawarkan isterinya demi saudaranya.  Itulah keutamaan sifat para sahabat

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (Q.s.Al-Hasyr:9)

Kendati demikian mereka  tetap berdo’a minta dihilang sifat dengki.  Melihat kondisi sekarang, tentu kita lebih memerlukan do’a ini.

Doa di atas diawali dengan memohonkan ampunan untuk saudara sesama muslim. Ini menandakan bahwa memohonkan ampun untuk saudara muslim, cukup sebagai kaffarat dan terapi yang ampuh bagi yang telah terlanjur mempunyai sifat dengki. Teruslah mendoakan kebaikan kepada orang kita dengki, terus amalkan lah doa ini dan berupaya untuk menghilangkan sifat dengan di hati kita dengan sering-sering mengingat kebaikannya, memaafkannya, sering silaturrahmi, serta memberi hadiah.  Insya Allah, dengan kesungguhan, sifat dengki akan hilang.

“Salinglah memberi hadiah, karena hadiah menghilangkan dengki dari hati. Dan seseorang tidak boleh merendah kan hadiah tetagganya, walaupun hanya separuh kuku kambing. (sebagaimana ia memberi hadiah, maka jangan pikirkan hadiah itu tidak berarti).” (Tirmidzi)

Selain itu berusahalah mensyukuri nikmat Allah walaupun dari hal yang terkecil. Berusahalah mendengarkan pendapat orang lain, agar kita terhindar dari konflik. Selalu bersegara mengerjakan ketaatan terutama dalam hal shalat, karena shalat yang sempurna mampu mencegah perbuatan keji dan munkar, dan zikir mampu menghilangkan penyakit-penyakit dalam hati.  Teruslah senantiasa mencari ilmu agama, karena ilmu merupakan cahaya dalam kegelapan dan pengingat dalam kehilapan.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dengki dan Penyembuhnya"

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.