Gidu atau gatal-gatal yang disertai keluarnya bentol-bentol dan kemerahan pada kulit ini dapat menyerang siapa saja, anak-anak atau pun orang dewasa. Gidu nama lain dari penyakit kulit urtikaria ini ternyata adalah penyakit yang berasal dari keturunan. Gidu ini dapat muncul akibat alergi terhadap makanan, seperti cumi, udang, ikan atau yang lainnya atau juga bisa berasal dari alergi cuaca, seperti perubahan cuaca atau pun cuaca dingin. Gidu juga bisa timbul karena ketidakcocokan kulit dengan produk kecantikan yang digunakan.
Gidu merupakan salah satu efek dari sebuah alergi ini akan sangat mengganggu jika didiamkan. ada baiknya kita waspada dengan cara mengenali penyebab terjadinya gidu.
Seperti kejadian yang dialami oleh suami saya. Awalnya kami menyimpulkan bahwa gidu yang menyerang itu disebabkan oleh alergi udara dingin, tapi ternyata pada cuaca panas pun rasa gatal dan gidu itu muncul juga. Karena dirasakan sangat mengganggu akhirnya suami saya pun pergi berobat. Saat awal suami saya mendapatkan obat seperti CTM dan yang lainnya. Tapi, ada satu ketika karena gidu tak kunjung hilang, ada seorang dokter mengusulkan yang mengusulkan agar suami saya meminum darah ular kobra. Mendengar hal itu, saya hanya bisa termenung mendengarnya tanpa mampu berkomentar.
Suami saya pun tidak mentah-mentah menelan saran dari dokter tersebut. Dirinya masih berpikir masih banyak obat lain yang masih dapat dipilih. Seperti mencoba ramuan-ramuan herbal alami yang dapat dibuat sendiri, seperti mengkonsumsi weddang jahe merah, pernah juga memilih untuk meminum obat tradisional yang mudah didapat di toko-toko jamu.
Kejadian ini mengingatkan suami saya pada sebuah cerita tentang slah satu temannya kantornya. Temannya itu memiliki seorang balita yang selalu mengalami alergi, hingga harus melakukan cek laboratorium. Hal terpenting adalah biaya untuk melakukan cek lab itu. Saat melakukan obrolan santai yang mampu membuat saya tertawa karena tidak sepenuhnya setuju, karena suami saya berpikir, kalau anak-anak balita wajiblah sampai perikas ke lab, tapi kalau dirinya yasudah dinikmati saja.
Kembali ke kisah anak teman suami saya itu. Setelah hasil cek laboratoriumnya keluar hasilnya adalah anaknya itu alergi buah pisang, dan pisang itu adalah buah favorit yang setiap hari dimakan.
Berawal dari diskusi tentang kisah anak temannya itu, maka saya meminta suami saya untuk mengingat-ingat hal yang menyebabkan gidu itu muncul. Tidak jauh beda dari kisah anak itu sebenarnya, setelah diperhatikan, ternyata suami saya alergi es teh manis. Ini pun sering sekali ia pilih sebagai jenis minuman saat makan.
Dan, apakah suami saya telah terbebas dari gidunya? Jawabnya adalah belum. Karena masih sering minum es teh manis. Ya paling dioles-oles saja dengan minyak angin saat sampai rumah. Soalnya suami saya berpikir kalau dipantang akan membuat gidu itu kebal. Jadi ia lebih memilih untuk minum es teh manis agar daya tahan tubuhnya bekerja dengan sendirinya.
Wallahualam.
0 Response to "MENGATASI GIDU KARENA ALERGI"
Post a Comment
Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.