NYALA UNTUK YUYUN.
TRAGEDI YUYUN ADALAH
TRAGEDI KITA SEMUA
Siapa
yang tidak miris mendengar kisah gadis remaja yang satu ini?
Innalillaahii...
Saya sampai memeluk putri saya yang masih berusia enam tahun, dan memandang
putra kecil saya. Semoga Allah SWT melindungi mereka dan juga anak-anak
lainnya.
Yuyun adalah
sebuah potret ketidakberhasilan pendidikan orang tua. Tentu saja bukan orang
tua Yuyun. Tetapi adalah orang tua dari para pelaku bejat yang seharusnya mendapatkan
hukuman seberat-beratnya.
Entah mengapa
saya masih merasa bahwa pola pendidikan di dalam rumah warga Indonesia terlalu
fokus memberikan segala macam larangan pada anak-anak perempuan mereka. Tetapi,
terkesan memberikan kebebasan bagi anak laki-lakinya. Mungkin tidak semua,
tetapi kebanyakan. Padahal menjaga anak-anak laki-laki pun tidak kalah
pentingnya.
Jika kita
memberikan jam malam pada anak perempuan, maka berikanlah pula pada anak
laki-laki kita. Jika kita mendidik anak perempuan kita untuk memiliki akhlak
yang baik, maka didik pulalah anak laki-laki kita untuk memiliki akhlak yang
baik. Karena akhlak anak laki-laki kita nantinyalah yang menentukan masa depan
generasi berikutnya.
Seorang laki-laki
tentu harus menjadi pelindung bagi seorang perempuan. Entah itu anaknya,
istrinya dan juga ibunya. Bagaimana nasib para perempuan jika para lelakinya
tidak memiliki tanggung jawab?
Tanggung jawab
seperti ini tentu saja bersifat sambung menyambung. Maka siapakah yang
bertanggungjawab tentang akhlak seorang laki-laki? Saya pribadi menilai itu
adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Karena pendidikan pertama adalah
berasal dari pendidikan di dalam rumah.
Sebagai orang
tua kita wajib memberikan perlindungan anak-anak kita dari pengaruh buruk
lingkungan sekitar. Jika kita tahu lingkungan sekitar kita telah terkontaminasi
dengan miras dan tontonan pornografi dalam kehidupan sehari-hari, maka pikirkanlah bagaimana caranya
agar kita dapat pindah dari lingkungan itu. Jangan sampai terlintas dalam
pikiran kita bahwa miras & pornografi pada masa remaja itu adalah wajar. Ingatlah, bahwa
miras yang memabukkan adalah sumber dari berbagai macam kejahatan.
Sebagai
seorang ibu kitaharus benar-benar membuka mata dan pikiran kita. Jika kita
cemas supaya anak kita tidak menjadi korban dari sebuah kejahatan, maka kita
wajib cemas juga bagaimana caranya agar anak-anak kita tidak menjadi pelaku
kejahatan dalam bentuk apa pun.
Dan, ingatlah
untuk para Ibu. Bahwa anak laki-laki nantilah yang wajib merawat kita saat kita
tua nanti. Maka berhati-hatilah dalam mendidiknya putra kita sedari dini.
Terutama mendidiknya untuk menjalani sebuah bentuk tanggung jawab.
Aku juga geram banget pada pelaku pemerkosaan...tak hanya merenggut kesucian gadis tak berdosa eh..membunuh pula. Hukuman yang pantas bagi para pelaku kejahatan seksual adalah hukuman mati atau kebiri.
ReplyDeleteAku nggak bisa berkata apa-apa lagi mengenai kasus ini :' emosi, sebel, miris, ngga tega campur jadi satu :'
ReplyDeleteSemoga nggak ada Yuyun-Yuyun yang lain :'
#NyalaUntukYuyun
smoga kisah yuyun bisa menjadi pelajaran berharga utk bangsa ini. masih banyak PR kita mendidik anak bangsa...
ReplyDeleteIya, mba. Biasanya buat anak laki-laki, peraturan di rumah memang terkesan lebih longgar, hehe.
ReplyDeleteSaya mesti banyak belajar lah ini, buat bekal parenting :)
semoga tidak ada lagi Yuyun Yuyun yang berikutnya ya mba.
ReplyDelete