Ya Akhi, Berhentilah Mempermainkan Poligami

Assalamualaikum Wr. Wb.

Poligami.

Masalah yang tidak pernah habis dibicarakan. Selalu mengundang kontroversi di kalangan umat.

Poligami.

Halal dalam Islam. Dengan menuruti kaidah yang ada. Mematuhi Al Qur'an dan juga mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Segala yang halal memang belum tentu indah. Tetapi haruskah hal halal itu dirusak oleh para oknum yang berlindung dalam dalil-dalil sebagai penurut hawa nafsunya saja?

Apa label serta perangkat yang berderet di belakang nama seseorang bisa dengan mudah mempermainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT?

Apa artinya titel yang tersemat di belakang sebuah nama jika tidak dapat memperlakukan seorang wanita dengan terhormat?

Menikahi seorang wanita sebagai istri ke dua lalu tidak menafkahi kedua istri yang dimiliki, bahkan menjatuhkan talak melalui sebuah pesan elektronik, SMS atau yang lainnya secara tidak beradab?

Kaji kembali ilmu tentang wanita. Apakah kaum wanita yang sejatinya dimuliakan Allah SWT pantas mendapatkan perlakukan seperti itu?

Tidak ada keraguan lagi tentang kemuliaan seorang wanita. Allah membahasnya satu surah dalam Al Qur'an. Bahkan surga pun diletakkan di bawah telapak kaki seorang wanita.

Banyak pelaku poligami yang mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat karena mengutamakan kewajiban dan memenuhi segala aturan yang ditetapkan oleh-Nya, dari mulai niat hingga pelaksanaannya dalam keseharian.

Poligami bukan berarti hidup rumah tangga terbebas dari masalah. Pernikahan monogami pun kerap bersentuhan dengan masalah rumah tangga.

Poligami tidak akan pernah membawa berkah jika dilakukan berlandaskan nafsu belaka. Poligami tidak akan berkah jika diawali dengan sebuah perselingkuhan. Poligami dapat menjerat ke dalam siksa jika seorang laki-laki mendadak amnesia tentang pernikahan yang telah dilakukannya.

Tanpa mengubah status halalnya poligami.

Hentikanlah segala tindak dan ucapan memalukan yang menginjak-injak kemuliaan seorang wanita.

Hentikanlah segala kelakuan tidak manusiawi berkedok dalil yang hanya mengantar seorang laki-laki terhadap hisab yang berat pada hari akhir.

Wassalamualaikum Wr. Wb.