Assalamualaikum,
Dunia maya itu memiliki banyak peluang bagi para penggunanya. Seperti bersosialisasi, mencari rejeki atau menjalankan hobi.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh, tetapi banyak juga bahaya yang mengintai para penggunanya.
Seperti penipuan, menebar permusuhan, atau pun menebarkan pesona pada siapa saja tak peduli masih single atau pun sudah ganda campuran.
Memang jodoh itu datang bisa dari segala pintu. Dari dunia maya pun banyak yang mendapatkan jodoh. Kalau ada orang yang sudah ada jodoh sah tapi masih tebar pesona? Nah, itu yang bikin geregetan. Ngasah golok.
Berapa banyak rumah tangga yang hancur hanya karena banyak yang memilih memiliki kehidupan ganda di dunia maya.
Kenapa harus larut di dunia maya jika ada dunia nyata yang dapat membuat hidup kita lebih berwarna? Bermain dengan keluarga, anak-anak misalnya.
Pisahkanlah kehidupan dunia nyata dan dunia maya.
Menghargai keberadaan pasangan dengan bercanda ria tanpa adanya gadget di tengah-tengah.
Tentu hal kecil seperti itu dapat membuat hidup lebih berwarna-warni ketimbang harus sekedar chat membuat panjang angan.
Usia matang bukan jaminan dapat bebas tanpa batas di sosial media.
Banyak sekali para remaja yang larut setelah masuk dunia maya karena tertipu pesona orang berusia dewasa. Duh, miris, ga usah dikasih contoh yah.
Batasi interaksi dengan lawan jenis di dunia maya dapat menjadi pilihan yang tepat. Bagaimana pun sebuah awal dan niat tentu saja dapat dimanfaatkan oleh syaithan untuk meniupkan tipuan-tipuannya.
Mengedepankan etika di dunia maya itu juga sangat perlu. Dari sekian banyak Status fb atau postingan yang wara wiri di beranda tanggapilah dengan bijaksana.
Jika ada status yang tidak sesuai dengan pendapat kita janganlah membuat kita tergerak menggugat pemilik Status untuk mengubahnya sesuai dengan pemikiran yang sama dengan kita.
Begitu pula jika ada Status fb yang sekiranya membuat kita tidak kuat iman lebih baik dihindari, misalnya status atau video vulgar, puisi yang bisa bikin klepek-klepek atau yang lainnya.
Kita adalah tameng bagi diri kita sendiri. Sediakan filter yang ekstra di dunia maya agar diri tidak terpleset atau terjatuh dan membuat kita terluka.
Wassalamualaikum.
Betul Mba, rayuan dunia maya memang ngeri-ngeri sedap. harus bener-bener punya filter.
ReplyDeleteini salah satu alasan suami saya nggak suka medsos. Alhamdulillah.. ^^
betul mbak. medsos mmg 'makan' siapa saja tanpa memandang usia. asal ga kuat ya habis deh.
ReplyDeleteIn sya Allah....ini PR banget buat saya. terima kasih sudah diingatkan, mb Anggar :))
ReplyDeleteMasya Alloh ...
ReplyDeleteiya betul banget, kalau ditilik lebih dalam serem juga dg fenomena ini. Satu hal penting (kl untuk saya juga berusaha slalu dilakukan adl, bagaimana agar "style" (gaya sikap virtual, bertutur, dll) kita antara duta dan dumay tdk jauh berbeda. Jadi pengingat diri juga. Trims Mba Citra. :)
setuju, kita adalah tameng bagi diri sendiri. Jadi harus pintar dan bijak ketika berada di dunia maya ataupun nyata :)
ReplyDeletesetujuh mbak... dumay mempunyai sisi negatif yg jika kita sebagai pengguna tidak bisa mengontrol diri bisa berbahaya
ReplyDeleteartikel ini bermanfaat n untuk alarm diri :)
ReplyDeletethx for sharing mb
terkadang..
ReplyDeletekehidupan di dunia maya terasa lebih menyenangkan dan mendekati sempurna.
padahal sudah tau itu semu. tapi tetap saja terkadang diri ini terlena dan khilaf juga..
sosmed memang punya 2 sisi yang berbeda ya mbak, jadi harus bener-bener bisa me-manage :)
ReplyDeleteAih saya malah ngikik ketawa di pojok ruangan nih mbak. Pasalnya saya ketemu suami lewat sosial media.xixixixi
ReplyDeletemkasih bunda untuk pencerahannya ya...
ReplyDeletememang kalau udah lagi berinteraksi secara langsung pas dihalangi sama gedget itu rasa ngeselin, bunda... *eh* hee
Betol betol betol....
ReplyDeletePerlu kematangan dalam bersosmed. Agar manfaat tak berubah mudharat.
ReplyDelete