Bahaya Makan dan minum Berdiri

Tahukah kamu Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam melarang makan dan minum dengan berdiri? 


Mungkin banyak yang belum tahu. Terlihat sana-sini makan dan minum dengan berdiri. Terlebih lagi di iklan-iklan makanan dan minuman, terlihat dengan angkuhnya minum dengan berdiri, konon katanya minuman itu memberi sinergi. Andai diminum dengan cara sunnah, minuman itu lebih bersinergi lagi dan berkah.

“Janganlah sekali-kali salah seorang dari kamu minum dengan berdiri. Barang siapa yang terlupa, hendaklah ia memuntahkannya.” (H.r. Muslim – dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu).

Riwayat lain, seseorang bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan?” Anas menjawab, “Itu lebih jelek dan lebih buruk.”

Memang ada beberapa hadits yang meriwayatkan pernah melihat Rasulullah minum berdiri, namun riwayat lain mengatakan bahwa itu meminum air zamzam atau juga saat itu kondisi beliau dalam keadaan darurat. 

Dan tahukah kamu apa hikmah di balik larangan itu?

Makan dan minum dengan duduk adalah cara yang paling baik karena seluruh saraf, dan  otot dalam keadaan rilek atau tenang.  Dan ketenangan inilah sarat yang paling penting  ketika makan, agar sistem pencernaan dalam keadaan siap menerima dan mencerna makanan dan minuman dengan cepat. 

Sedangkan kondisi berdiri, tubuh dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan otot pada tubuh. Makan dan minum dalam kondisi seperti ini bisa berdampak refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. 

Reaksi yang terjadi secara tiba-tiba dapat menyebabkan disfungsi saraf yang menghantarkan detak pada jantung, sehingga dapat menyebabkan pingsan bahkan mati mendadak.


Di dalam buku Kiat Hidup Islami menjelaskan, bahwa “Makan dan minum itu menyebabkan benturan-benturan keras terhadap dinding lambung yang dirasakan pukulannya berturut-turut dan terasa akan penyempitannya. Pukulan-pukulan ini sangat berbahaya bagi lambung sehingga dinding-dindingnya akan pecah, rusak atau bahkan menjadi luka.”

Penelitian lain menjelaskan, bahwa di dalam tubuh terdapat jaringan penyaring atau filter yang disebut sfringer, yakni struktur maskuler yang berfungsi membuka dan menutup. Air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan di ginjal. Filter penyaring ini terbuka saat duduk dan tertutup di saat berdiri.[1]  Maka air yang kita minum dengan berdiri tanpa disaring, langsung menuju ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa diureter inilah yang bisa menyebabkan kristal/batu ginjal.”

Ini hanyalah secuil hikmah bagi kesehatan. Bagi seorang mukmin, yang terpenting baginya adalah ketaatan. 

Jika dilihat dari segi gaya hidup, makan dan minum dengan berdiri merupakan gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat.

Pola gaya hidup dikelompokkan terdiri tiga golongan. Apakah cara Sunnah, barat, atau hewani. Dan sekarang, makan dan minum berdiri itu gaya hidup apa? Pastinya, sangat bertolak belakang dengan cara sunnah. Lalu, barat atau hewani kah?

"Barang siapa yang mencontoh suatu kaum, maka dia bagian dari mereka (dibangkitkan bersama mereka."

 Allahu a'alam. Afwan. 



[1]Kompasiana.com di akses pada tanggal 1 maret 2015. 

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Bahaya Makan dan minum Berdiri"

  1. Bunda juga pernah mendengar tentang hal ini. Salah seorang keponakan Bunda (perempuan) yang tahu akan larangan ini, telah menjalankannya dengan baik. Dia pun tidak malu dan sungkan, andainya di sebuah resepsi dengan 'standing party' keponakan Bunda tercinta akan dengan santainya berjongkok atau sekalian duduk lesehan di lantai, tanpa peduli pada orang-orang yang hilir mudik makan sambil berdiri.

    ReplyDelete
  2. Salut ma dia, ya bunda Yati Rachmat. mampu mengamalkan satu sunnah di zaman modern seperti ini, sungguh karunia Allah yang sangat besar..

    ReplyDelete
  3. Kompasiana mungkin
    entahlah gaya hidup mana
    yang jelas kondangan mkn dan minum seringnya berdiri

    ReplyDelete
  4. @Tyaseta Sardjono

    Terima kasih, Mbak, telah diingatkan..

    Iya, yang paling sering di acara kondangan, tapi hal itu pun kadang terlihat dalam keseharian tanpa kita sadari..

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.