Plis, Jangan Pernah Membiarkan Anak ke Toilet Umum Sendirian.

Ada sebuah pengalaman yang saya dapat saat ada jadwal ke dokter gigi di rumah sakit terdekat. Kali ini dapat antrian nomer 3 tapi harus sedikit menunggu karena dokternya datang agak siang.

Di sela menunggu dua nomer antrian itu, tentu banyak hal yang bisa kami lakukan. Ya ngga sampai pergi-pergi ke salon atau pun mampir ke mall sih. Cuma nunggu di ruang antrian, nonton tv sama Kakak sambil ngemil dan juga bolak balik ke toilet.

Jadi saat saya mengantar Kakak ke toilet. Di dalam toiletnya ada dua bilik, satu WC jongkok dan satu WC duduk. Bilik dua-duanya masih tertutup, agak lama. Saya minta Kakak untuk sabar. Dan akhirnya bilik WC jongkok kosong.

Bosan menatap cermin di toilet, saya menunggu Kakak di luar pintu toilet. Ngga lama, seorang anak kecil perempuan keluar dari toilet, sendirian. Perkiraan usia empat atau lima tahun. Kemudian saya pun langsung masuk kembali ke toilet untuk memeriksa Kakak.

Saya lihat bilik toilet Kakak masih tertutup, saya panggil dan memang Kakak belum selesai. Kemudian saya terpaku melihat bilik sebelahnya. Bilik bekas anak kecil tadi. Lantai bilik itu penuh dengan pup yang berserakan. Saya segera memanggil petugas toilet yang tadi berdiri di luar bersama saya saat menunggu.

Dia pun memandang bilik toilet itu dengan takjub. Saya menjelaskan kalau tadi ada anak kecil sendirian yang keluar dari sini. Ia mengiyakan. Dengan agak kesal, petugas itu pun mulai membersihkan bilik WC duduk tersebut.

Ya memang itu tugasnya. Tapi ada adab kepantasan yang seharusnya diperhatikan juga kan oleh para pengguna toilet. Apalagi itu toilet umum. Gratis.

Bisa saja anak belum bisa membersihkan dirinya sendiri, atau sudah bisa tetapi karena toiletnya berbeda dengan di rumah jadi kebingungan sementara mau memanggil ibunya ngga sempat lagi. Dan terjadilah…

Lagipula bukannya jauh lebih baik kalau anak didampingi ke toilet apalagi toilet umum? Baik dari segi kebersihan dan juga keamanan.