ISI WAKTU LUANG BERSAMA ANAK-ANAK DENGAN MEMBACA DONGENG

Kesibukan sebagai seorang ibu secara ngga sadar dapat menimbulkan jarak dengan buah hati, saat  kita merasa lelah, kita jadi lalai memberikan kedekatan yang dibutuhkan anak. 

Seperti anak-anak saya yang masih berusia  di bawah sembilan tahun. Usia segitu sering banget cari perhatian sama emaknya. Ngga peduli tuh emak abis gelut sama cucian kotor atau tugas negara lainnya. Kalau mereka mau, ya 'ngusel' aja.

Terus emaknya gimana?

Nurutin capek mah ngga ada kelarnya yah. Kadang kalau mereka udah ngeriung dan badan saya ngga bisa diajak kompromi. Saya ajak mereka ke kasur bareng bareng, sambil rebahan, mulut saya yang beraksi.

Mulai dari kisah-kisah Nabi, Sahabat Nabi sampai dongeng juga saya ceritain.

Ya dongeng-dongeng yang masih saya inget aja sih. Kadang juga pas gugling saya cari lagi kisah dongeng itu untuk melengkapi bagian-bagian yang terlupa. Maklumlah, faktor U.

Dongeng yang sering saya ceritain ke anak-anak tuh di antaranya:

~ Dongeng  Bawang Merah dan Bawang Putih

Pasti deh langsung melintas wajahnya Nia Ramadhani dan Revalina S Temat kalau dengar judul ini. *generasi jadul edited. 

Kalau saya biasanya ambil garis besar dari kisah ini. Seperti menceritakan kisah dua orang kakak beradik perempuan. Bahwa mereka berdua itu merupakan saudara tiri dan memiliki sifat yang jauh berbeda.

Kalau Bawang putih memiliki sifat yang sangat baik, di sini biasanya saya beri contoh perbuatan yang saya inginkan agar anak-anak saya  menerapkannya, seperti buang sampah yang benar, naro baju kotor yang benar, sering juga saya bilang ngga boleh jajan kebanyakan. Hahaaahaa.... baiklah yang ini emaknya modus banget.

Sedangkan Bawang Merah memiliki sifat jelek yang harus dijauhi oleh anak-anak saya biasanya saya kasih contoh perbuatan ngga baik seperti berbohong, malas belajar dan ngga lupa dikasih tau akibat dari perbuatan buruk itu pada akhirnya juga akan berakhir buruk, dan ngga baik bagi diri sendiri.

~ Malin Kundang Anak Durhaka

Kisah yang sangat melegenda penting banget buat saya.

Semua orang tua pasti ngga mau punya anak durhaka. Kita juga ngga mau kan? Lewat kisah ini saya sering berpesan agar anak-anak patuh pada saya. *iyalah, kan saya emaknya... hehehee... sama bapaknya juga harus patuh lah.

~ Dongeng Keong Mas

Dulu inget banget nonton di teater keong mas waktu kecil. Ya sambil cerita, inget-inget juga masa-masa di mana kita berada di usia mereka.

Oya, dongeng dari Tanah Jawa ini memberikan pesan tentang menjalani hidup dengan penuh kesabaran, penting  sih, biar anak-anak ngga gampang mengeluh dengan keadaan yang ada, kan  kesabaran bisa  menjadikan kita  tegar dalam bila menghadapi kesulitan dalam hidup. *ish ini emaknya curcol.

Biasanya setelah selesai didongengin ya mereka tidur. 

Terus emaknya? 

Bisa lanjutin kerjaan lain atau ikutan tidur juga. :P