Tips Sehat Penderita Sakit Maag


Alhamdulillah . Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Pada umumnya, umat muslim seluruh dunia menyambut bulan Ramadhan dengan suka cita dan penuh kerinduan. Tapi, tidak sedikit juga, bagi sebagian orang, Ramadhan sesuatu momok yang menakutkan di antaranya karena disebabkan lemahnya iman atau orang berpenyakit maag. Dan saya di sini, hanya membahas bagi orang yang berpenyakit maag.

Penyakit maag merupakan penyakit yang menyerang pada lambung. Pada umumnya maag mempunyai gejala perut terasa kembung, mual, perih bahkan merasa terbakar bila terlambat makan atau mengonsumsi makanan yang meningkatkan asam lambung atau peradangan.

Bagi penderita maag, tidak boleh terlambat makan karena dapat menyebabkan perih atau rasa terbakar pada perut, mual, pingin rasa muntah dan jika perutnya diisi kadang tambah perih atau rasa terbakar. Lalu bagaimana dengan pada bulan Ramadhan, kita umat Islam wajib puasa kuang lebih 13-14 jam dalam sehari?

Puasa di bulan Ramadhan adalah ketetapan yang Allah wajibkan kepada umat Islam. Dan apa yang Allah wajibkan, tidak akan memberi mudharat bahkan memberi manfaat baik dari segi kesehatan fisik maupun psikis.

Pada kondisi-kondisi tertentu, kita dibolehkan tidak berpuasa kalau sekira dengan puasa memberi mudharat seperti kondisi sakit jika berpuasa akan memparah kondisi atau misal ibu menyusui, jika berpuasa membuat anak sakit, maka hal seperti ini dibolehkan tidak berpuasa dan mengqado jika sudah sehat atau anak sudah bisa mengonsumsi selain asi.
Lalu bagaimana dengan penyakit maag, apakah akan memparah kondisi penyakit?

Secara umum penyakit maag dibagi menjadi 2 kelompok : sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Kepastian pembagian ini dapat dipastikan setelah dilakukan peneropongan alat yang disebut endoskopi.

Apabila setelah dilakukan endoskopi, tidak menunjukkan kelainan secara anatomi, maka disebut sakit maag fungsional. Adapun jika ditemukan adanya kelainan secara anatomi, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari atau kanker pada organ percernaan tersebut, maka disebut sakit maag organik.

Pada sakit maag organik, memang tidak dianjurkan berpuasa karena bisa memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati secara tepat. Karena itulah, jika merasakan gejala maag yang cukup parah seperti muntah darah, feses hitam, tidak bisa menelan, wajah pucat, dan berat badan menurun. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan apakah sakit maag tersebut sudah seberat apa. Jika sudah dikategorikan sakit maag organik/ atau maag kronis, lakukan pengobatan sekarang, mumpung Ramadhan belum tiba. Mudahan saatnya tiba puasa, kita sudah bisa melakukan ibadah puasa.  

Adapun sakit maag fungsional atau sakit maag yang tidak mengalami kelainan anatomi, puasa tidaklah begitu membahayakan. Memang, setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang menyebabkan mengalami gejala maag. Akan tetapi biasanya hanya berlangsung satu pekan puasa pertama, dan insya Allah, tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.

Lalu, bagaimana jika pada bulan Ramadhan, penyakit maag makin bertambah parah? Besar kemungkinan disebabkan pola makan kita yang tidak tepat pada saat di bulan puasa, bukan puasanya yang menyebabkan kita sakit.

Puasa yang tepat, dilaksanakan dengan jiwa yang ikhlas dan pola makan yang dapat akan  memberikan manfaat bagi kesehatan, termasuk kesehatan organ pencernaan. Dengan berpuasa, memberi waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. Dengan demikian organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta usus besar dapat bekerja optimal ketika akan memulai mencerna makanan. Asal pada saat dilakukan cara yang tepat.

Berikut beberapa Tips Puasa Sehat untuk Penderita Maag agar bisa puasa tanpa takut maagnya kambuh, bahkan  bisa dijadikan sebagai terapi penyembuhan sakit maag:
1.    Mengakhirkan sahur.
Melakukan sahur adalah amalan sunnah dan di dalamnya terdapat banyak keberkahan. Karena itulah upayakan agar melakukan sahur walaupun hanya dengan air putih dan disunnahkan mengakhirkan sahur atau sahur mendekati imsak.

Dalam sahur, tak perlu kita mengisi perut dengan penuh karena takut perut akan sakit jika perut terlalu lama kosong. Tetaplah makan seperti biasa, yang penting menu makanan yang nilai gizinya mencukupi. Dan usahakan berhenti sebelum kenyang.

Ada baiknya, setelah bangun tidur atau sebelum melakukan shalat tahajud, minumlah madu atau sari kurma sekitar 2-3 sendok. Tekstur  madu atau sari kurma yang lembut, merupakan makanan awal yang sangat cocok bagi yang mengalami masalah pada lambung. Selain itu, kandungan khasiatnya juga, insya Allah bisa mengurangi atau bahkan bisa menyembuhkan penyakit maag.

2.   Hindari tidur setelah sahur
Tidur setelah sahur, tidak baik bagi organ pencernaan yang sedang mengalami peradangan, karena tidur akan menyebabkan peningkatan gerak seluran cerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat dan pengeluaran asam lambung juga meningkat.

Hal ini disebabkan pada saat tidur keluaran hormon non katekolamin meningkat. Hormone ini akan meningkatkan sekresi asam lambung dan gerak usus, akibatnya saat bangun tidur perut kita menjadi terasa lebih lapar.

3. Melakukan aktifitas.

Setelah imsak, lakukan kegiatan sambil menunggu azan subuh. Apabila seseorang itu terjaga dan melakukan aktifitas, maka otak akan merangsang keluaran hormon ketekolamin. Hormone ini mempunyai efek mengurangi keluaran asam lambung dan enzim pencernaan, mengurangi gerak usus, serta menghancurkan gula dan lemak yang ada di dalam tubuh.
           
Sekresi asam lambung yang menurun dapat mengurangi rangsangan iritasi ke dinding lambung. sehingga kondisi ini sangat menguntungkan bagi penderita sakit maag, baik fungsional maupun organik atau kronis.
           
Kurangnya gerak usus akan meningkatkan waktu cerna bagi lambung dan usus. Situasi ini bermanfaat dalam menurunkan kerja lambung, makanan akan lebih tercerna sehingga lebih banyak gizi yang diserap. Gerakan lambung yang melambat juga mengurangi rangsangan pada area lambung yang meradang  atau iritasi.

Setelah itu, masih banyak manfaat dari melakukan kegiatan setelah sahur, di sini kita hanya membahas seputar yang berhubungan penyakit maag.

4. Hindari stress.

Kegiatan yang paling baik setelah sahur adalah membaca Al-Qur’an atau berdzikir. Jika azan berkumandang, berwudhulah lalu shalat (bagi laki-laki berjamaah ke mesjid).

Kegiatan-kegiatan ini, jika dilakukan dengan khusyu dan benar akan membentuk sifat tawakkal, melapangkan jiwa dan pikiran sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakit maag. Stress dalam bentuk apapun dapat menyebabkan efek negative pada lambung, terlebih lagi pada penderita maag.
Stress dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebihan sehingga dapat merusak dinding lambung. Stress juga dapat menyebabkan menipisnya lapisan lender pelindung dinding lambung yang bisa berakibat terjadinya luka pada dinding lambung.

Selama bulan Ramadhan, hindarkan stress dengan memokuskan pikiran untuk mengoptimalkan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, positif thinking, banyak bersyukur dan banyak beristighfar.  

5. Tahan hasrat yang menggebu saat buka puasa.
Kondisi lapar, kadang membuat kita tak bisa menahan diri dari hasrat makan dan minum sehingga sering kekenyangan.

Berbukalah dengan air putih beserta kurma, madu, sari kurma atau makanan yang lembut. Ingat! Satu gelas dengan beberapa biji kurma sudah cukup menghilangkan lapar dan dahaga.

Biarkan organ pencernaan kita bekerja secara perlahan, sampai otot lambung cukup kuat  dan relaks untuk melakukan kontraksi guna mencerna makanan. Lakukan  shalat maghrib, bagi laki-laki langkahkan kaki ke mesjid. Setelah itu barulah bisa kita isi dengan makanan yang agak keras seperti nasi dan sayuran.

Atur volume porsi makan kita. Camkan semboyan : Berhenti sebelum kenyang. Makan yang tidak terlalu kenyang akan menjadikan dinding lambung tidak terlalu tegang sehingga mengurangi nyeri dan efek meradang pada lambung. Sebaliknya, lambung yang terisi penuh, akan membuat dinding lambung terlalu menegang, bisa menyebabkan peradangan pada lambung, bahkan kadang membuat trauma / iritasi pada lambung

6.  Jaga keseimbangan air.
Selain untuk menghindari dehidrasi, air putih dapat menghindarkan lambung dari peradangan.
Lakukan minum secara berkala. Misalnya: 1 gelas saat berbuka, 1 gelas sesuadah shalat maghrib, 1 gelas sebelum tarawih, 1 gelas sesudah tarawih, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas bagung tidur / sebelum tahajud, 1 saat sahur, 1 gelas mendekati imsak. #hahaha saran ga jelas.

7.  Makanan yang harus dihindari.
Hindari makanan yang merangsang peningkatan asam lambung seperti kopi, sari buah sitrus, dan susu.
Hindari makanan yang sangat asam, pedas (cabe, merica) dan berbumbu tajam.
Hindari makanan yang sulit dicerna dan memperlambat pengosongan lambung. karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung. Seperti makanan berlemak, kue tar, cokelat dan keju.

Makanan yang melemahkan klep tenggorokan sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke tenggorokan. Seperti alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak dan gorengan

Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan serat. Seperti sawi, kol, nangka, kedondong, buah yang dikeringkan / manisan dan minuman bersoda.

8.  Hindari mengonsumsi obat.
Mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping pada organ lain diantaranya bisa menyebabkan gangguan pada ginjal.

Mengonsumsi herbal atau thibun nabawai merupakan salah satu solusi lebih aman. Kurma, sari kurma dan madu, merupakan makanan sekaligus obat yang sangat baik bagi penderita lambung.

Teksturnya yang lembut, sehingga mengurangi kerja lambung untuk menghancurkan dan mencerna. Selain mengenyangkan, kurma, sari kurma atau madu juga memberikan nutrisi yang hampir lengkap untuk tubuh. Madu meningkatkan imun tubuh dan dapat menyembuhkan infeksi / peradangan atau luka-luka pada dinding lambung.

Khususnya madu, mungkin membuat kita cepat merasa haus atau badan merasa panas sehingga sering minum dan sering buang air kecil. Jangan khawatir, kondisi ini justru sangat menguntungkan karena secara tidak langsung telah memenuhi kebutuhan air pada tubuh dan membantu tubuh mengeluarkan racun melalui air seni.

9. Hindari maksiat dan banyak-banyak istighfar
Mungkin poin ini tak ada hubungannya dengan kesehatan tubuh. Tapi, Temans pasti pernah dengar atau baca, kisah dua orang perempuan di jaman Rasulullah yang kepayahan bahkan hampir meninggal di bulan puasa.

Dua perempuan tersebut dibawa kehadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah menyuruh dua perempuan itu memuntahkan yang ada di perutnya. Lalu keluarlah daging segar dari mulut mereka. Ternyata mereka telah menggibahkan saudara-saudara mereka.

Maksiat dapat memberatkan puasa kita. Seperti halnya dua orang perempuan tersebut, hampir saja mereka meninggal karena kepayahan yang luar biasa.
Sebaliknya, istighfar akan memberikan banyak kemudahan. Salah satunya, mudah menjalankan ibadah puasa dan melapangkan pikiran, yang nanti juga ikut menyumbang bagi kesehatan tubuh.

Hanya di sini tips dari saya, yang didapatkan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat bagi saya dan orang lain. Semoga Allah berikan kesehatan pada kita dan kesembuhan bagi yang sakit sehingga dapat melakukan ibadah puasa dengan nyaman dan khusyu.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Sehat Penderita Sakit Maag"

Post a Comment

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.