Kisah ini disharing oleh teman saya di akun fb-nya dengan nama akun Emak-e Zahwa. Semua orang bisa membaca, bisa dijadikan pengetahuan dan juga mengingatkan kalau kita harus waspada. Karena covid 19 dapat menimpa siapa saja dan tanpa terduga.
03 MEI 2020
Suaminya harus dibawa ke RSKI GALANG hasil rapid tes reaktif karna contac dengan pasien positif corona yang akhirnya meninggal dunia
04 MEI 2020
Mereka sekeluarga menjalani rapid tes dengan hasil: saya reaktif anak-anak semua non reaktif. Dia agak sedikit lega karna anak-anak aman.
05 MEI 2020
Saya swab tes hasilnya dikasih tau 1 minggu kemudian dengan hasil negatif, alhamdulillah. Bersamaan suami pun di swab hasilnya negatif juga. Tinggal 1 x swab lagi pulang, seneng dalam hati.
10 MEI 2020
Suaminya swab ke 2 sama kawan-kawan semua yang masuk bareng dia ke Rs.
14 MEI 2020
Hasil swab suaminya positif, innalillahi wa inna ilaihi rojiun...
Sedangkan teman2nya negatif semua dan boleh pulang, kecuali 1 orang.
15 MEI 2020
Mereka sekeluarga di swab lagi, pertama kali buat anak-anak dan yang kedua untuk saya.
16 MEI 2020
Ditelefon dokter puskesmas, memberitakan bahwa anaknya yang bernama Zahwa positif sedangkan anak-anak yang lain dan dirinya negatif.
Mau nggak mau teman saya harus menemani di ruang isolasi, merelakan anak-anak yang lain di rumah. Alhamdulillah ada tetangga yang baiknya sudah seperti saudara, mau menemani anak-anaknya di rumah. Terima kasih Bibik Aisyah, Nenek Haris. Allah yang membalas semua kebaikan kalian.
Hari itu juga masuk rs isolasi.
24 Mei 2020
Malam takbiran, terasa nelangsa karna harus terpisah dengan keluarga. Ibu, Bapak, dan anak dilain-lain tempat. Setelah magrib datang perawat masuk bawa peralatan infus.
"Ibu harus di infus karna ibu positif juga". Innalillahi...apa lagi ini ya Allah?
Ia masih tetap merasa bersyukur, alhamdulillah keadaan masih sehat semua. Alhamdulillah ada suaminya yang selalu mensuport, mengingatkan untuk selalu tawakal dan husnuzon sama Allah.
Dua kali swab sebelumnya saya negatif, tetapi zahwa masih tetep positif.
28 MEI 2020
Alhamdulillah Allah beri kabar gembira, tiba-tiba suaminya sudah boleh pulang dan harus pulang hari itu juga tak boleh ditunda besok-besok. Jam 9 malam sampai rumah.
06 JUNI 2020
Teman saya dinyatakan sembuh, sudah dua kali negatif tapi karna zahwa masih positif jadi masih harus nunggu lagi belum boleh pulang.
Dipindah kamar lagi biar ga tertular pasien yang masih positif.
10 Juni 2020
Zahwa diswab lagi. Gimana hasilnya?
15 Juni 2020
Alhamdulillah Allah mengabulkan doa teman2 semua,sore ini dek zahwa sudah boleh pulang kumpul sama adik kakak lagi.
corona ini mengajarkan banyak hal, betapa banyak orang yang menyayangi teman saya sekeluarga meskipun tidak kenal dan tidak pernah bertatap muka.
Kisah teman saya itu mengingat kita semua untuk tetap berhati-hati karena saat ini pandemi belum berlalu.
Untuk tetap siaga dalam masalah kesehatan ada baiknya kita memiliki berbagai akses ke fasilitas kesehatan.
Salah satu cara termudah adalah memiliki aplikasi Halodoc yang bisa diinstal melalui google play store. Di aplikasi ini, kita dapat bertanya dengan dokter asli melalui chat, membeli obat, membuat janji temu di rumah sakit dengan dokter bahkan kini bisa melayani pemeriksaan rapid test. Pengambilan sample-nya tetap dilakukan dari rumah.
0 Response to "Kisah Seorang Teman yang Suami, Anak Dan dirinya Positif Corona"
Post a Comment
Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.