Keunggulan Buah Manggis
Manggis. Siapa yang tak kenal manggis? buah lokal dagingnya sangat lembut, sehingga membuat orang selalu ingin menikmatinya walaupun rasanya kecut-kecut manis. Selain kelembutan dan rasanya yang membuat ketagihan, ternyata manggis juga mempunyai banyak kelebihan.
1. Kandungan Zat Aktif Dalam Manggis
Di balik keeksotikannya, manggis mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan dan kecantikan.
Dalam takaran 100 gram, daging buah manggis mengandung nutrisi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalisum, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, 0,09 mg vitamin B (tiamin), 0,06 mg vitamin B2, dan 0,1 mg vitamin B5 (niasin).
Kulit manggis juga mengandung Vitamin B, Vitamin B2, Vitamin C, Kalsium, potassium, sodium dan zat besi. Fakta yang lebih mengejutkan, beberapa penilitian menunjukkan, ternyata kulit buah manggis mampu membunuh sel-sel tubuh yang rusak serta mampu melindungi sel-sel di dalam tubuh dari serangan penyakit. Kandungan dalam kulit manggis itu dinamakan xanthone. Selain xanthone, kulit manggis juga mengandung antosianin, tanin dan asam fenolat.
a. Xanthone
Xhantone merupakan suatu komponen aktif utama (sejenis senyawa polifenol[i]) yang terdapat pada kulit manggis dan baru ditemukan secara biologis aktif dan secara struktural mirip dengan bioflavanoids[ii].
Dari sekitar 200 xanthone yang di isolasi dari alam, ditemukan lebih 40 senyawa xanthone yang ditemukan pada manggis. Dan senyawa ditemukan hampir pada seluruh bagian tanaman manggis, dan yang paling banyak terdapat pada kulitnya (pericarp).
Xanthone memiliki gugus hidroksi (OH) yang efektif mengangkat radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan ini juga dapat membantu mengobati kerusakan sel akibat oksidasi radikal bebas, menghambat proses penuaan dan mencegah penuaan dini, bahkan kemampuan antioksidan melebihi vitamin C dan E selama ini sangat dikenal antioksidan yang efektif untuk kesehatan dan kecantikan.
Di antara jenis xanthone pada manggis, yang paling bermanfaat adalah Alpha mangostin dan gamma mangostin. Alpa mangostin berupa zat yang kuning yang diambil dari kulit batang atau getah manggis merupakan jenis xanthone yang pertama kali di isolasi dari manggis pada tahun 1855. Penelitian terbaru Osaka Medical College di Osakan, Universitas Kyoto di Kyoto, Osaka Health Science University, dan Gifu Pharmaceutical University di Gifu membuktikan secara in vivo keandalan alpha mangostin. Turunan senyawa xanthone tersebut terbukti ampuh menghambat pertumbuhan tumor dan metastes pada kanker pada kanker.
Xanthone mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, antibakteri, anti bakteri, antifungi, antitumor, antikanker, antialergi, antihistamin, dan antiinflamasi. Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sifat antioksidan yang ada pada manggis jauh lebih efektif dibandingkan dengan antioksidan pada buah rambutan maupun durian.
Selain sebagai antioksidan, xanthone buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, antikanker, antijamur, antimikroba, dan anti radang. Kemampuan tersebut dapat mengobati gangguan radang saluran kemih, amandel, pendarahan usus, obat cacing alami, wasir, disentri, sariyawan dan tumor.
Xanthone memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi (anti peradangan) yang melebihi obat-obatan antiinflamasi yang beredar di pasaran untuk mengobati penyakit rematik dan asam urat karena peradangan. Senyawa xanthone mampu meregenerasi sel yang telah rusak di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi normal kembali.
Seorang peniliti di Jepang, membuktikan manggis juga memiliki khasiat antidiabetik. Mangiferin, sebagai salah satu komponen dari xanthone mampu kadar kadar gula pada tikus percobaan dengan kasus diabetis Ⅱ. Riset tersebut menyimpulkan bahwa kemungkinan besar mangiferin dapat digunakan sebagai antidiabetik dengan cara menurunkan insulin.
Senyawa xanthone dapat digunakan sebagai terapi penyembuhan penyakit jantung iskemik (dikenal sebagai penyakit jantung arteri koroner), hipertensi, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) dengan mengusir endapan radikal bebas (penyebab penyumbatan pembuluh darah), melebarkan pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah, sehingga mengurangi penumpukan lemak yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner.
Dalam penilitian yang dilakukan oleh tem riset dari Departement of Clinical Microscopy, Faculty of Associated Medical Scienci, Chiang Mai University, Thailand, menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis mampu membunuh bakteri melalui mekanisme stimulasi fagosit atau sel bakteri saling memakan.
Riset tim Departement of Chemistry, Universitas Srinakharinwirot, Thailad, menjelaskan bahwa alpha mangostin, beta mangostin, dan garcinone B pada senyawa xanthone berefek menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab penyakit tuberculosis di singkat dengan TBC).
Study lain memperlihatkan senyawa xanthone aktif pada manggis juga dapat menjadi antijamur dan antivirus. Sebagai antivirus, mekanisme ini dapat terjadi lantaran manggis memang memiliki kemampuan untuk meningkatkan system kekebalan tubuh secara alami. Virus tidak dapat berkembang apabila system kekebalan tubuh baik. Hal ini tentunya dapat menjadi kabar baik bagi penderita HIV yang system kekebalan tubuhnya sangat rendah.
[i]Polifenol adalah sub-kelompok fitonutrien yang ditemukan dalam makanan seperti bawang, the, anggur dan kacang-kacangan tertentu. Polifenol berperan dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, zat ini juga berfungsi sebagai antikanker.
[ii]Flavonoid memiliki khasiat sebagai antiokidan, mencegah tubuh dari pengarus radikal bebas, antivirus, serta anti peradangan.
gambar dari google
kalau bahas manggis kaya gini jaddi inget iklan di tv deh :-) banyak juga ya keunggulan manggis ini
ReplyDeletekulit manggis bikin cantik, ya? :-)
Delete