Dua Sisi Mata Pisau Rumah Tangga.

"Istri yang baik adalah wanita yang dapat mempererat hubungan suami dengan ayah, bunda dan juga adik-adiknya."
Seberapa lama seorang wanita merindukan sebuah pernikahan?

Setelah menikah tidak jarang pasangan di hadapkan pada pilihan-pilihan yang rumit. Mulai dari tempat tinggal, perekonomian sampai masalah buah hati.

Ada beberapa hal yang harus diingat setelah kita menjalin sebuah pernikahan. 

~> Rumah Tangga Itu Bukan Hanya Hal-Hal Manis.

Lidah kita tidak hanya merasakan manisnya gula, tapi juga dapat merasakan asam, asin, pedas bahkan pahit. Jadi saat kita menghadapi rasa yang tidak kita sukai, bersabarlah, berdoa dan dekatkan diri kepada-Nya adalah penawar yang paling mujarab.

~> Pernikahan Bukan Hanya Menyatukan Dua Orang, Tetapi juga Dua Keluarga.

Berhati-hatilah dalam menyikapi hal ini. Bagi para wanita ingatlah bahwa orang tua dari suami bukanlah saingan kita begitu pula adik dan kakaknya. 

Seorang anak laki-laki adalah hak seorang ibu. 

Jika ada masalah yang menyangkut kepentingan kedua belah pihak maka bermusyawarahlah. Ambil keputusan yang paling baik untuk kedua belah pihak. Sebagai ibu, kita nantinya juga tidak inginkan jika anak laki-laki yang kita rawat dari kecil nantinya mengabaikan kita setelah dia menikah.

Jadi jangan sampai kita membuat suami dalam posisi sulit memilih.
(Foto by. Gugel)

~> Bersikap Bijak Terhadap Ipar.

Begitu pula jika kita memiliki saudara ipar perempuan, janganlah menjadikan mereka sebagai saingan. Jika memang kita tidak dapat mengakrabkan diri, lebih baik menjaga jarak agar tidak saling menyinggung perasaan satu sama lain.

Sedangkan untuk menghadapi ipar laki-laki adalah wajib hukumnya bagi kita untuk menjaga sikap kita.  Jangan sampai membuka jalan untuk setan dan tidak perlu terlalu akrab hingga memyebabkan suami cemburu. Seperti yang telah dipesankan oleh Rasulullah SAW bahwa saudara ipar adalah maut.

(Foto by. Gugel)

~> Masalah Buah Hati.

Anak adalah idaman setiap pasangan. Ingat biasanya orang tua kita akan lebih sayang pada cucu dari pada anak dan juga menantunya.

Jangan remehkan keadaan ini, jangan sampai kita terjebak dalam kondisi menitipkan anak kita kepada neneknya sehingga kita lalai sebagai orang tua anak kita sendiri. Jangan sampai memperlakukan orang tua kita lebih buruk dari seorang pengasuh anak dalam artian kita menitipkan anak tanpa memerhatikan kebutuhan hariannya. Kebutuhan akan ekonomi mau pun perhatian dari kita sebagai orang tuanya.

Jika kita memutuskan untuk merawat buah hati kita sendiri, sebaiknya tinggal terpisah dengan orang tua atau pun mertua untuk menghindari 'intervensi' dalam mendidik anak, karena tidak jarang orang akan membela si kecil, tapi bukan berarti kita mengabaikan nasihat mereka. Karena mereka jauh lebih berpengalaman dalam membesarkan anak.

Dan yang terpenting adalah selalu berdoa, mohon bimbingan-Nya dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.


(Foto by. Gugel)

#BloggerMuslimah
#Gerakanmenujushaleha

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Dua Sisi Mata Pisau Rumah Tangga."

  1. Benar sekali ukh..mgk sebelum menikah kita mikirnya berumah tangga itu yang indah-indah nya saja.. padahal justru setelah menikah kehidupan sebenarnya baru saja dimulai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiyyaaaa

      Dan begitu menikah, jauh lebih indaaah.

      Hihihii...

      Delete
  2. Alhamdulillaah saya tidak menitipkan anak pada neneknya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah

      Biar nenek dan kakek seneng-seneng aja sama cucu

      Yang repot-repot biar sama Uminya aja

      Hehehee

      Delete
  3. Benar sekali. Jangan berharap rumah tangga isinya 100% indah. Berharaplah apapun yg kita hadapi akan membuat kita semakin dekat pada-Nya :)

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.