Cara Memahami Al-Qur'an (Surat Yusuf : 1-2)



foto dari sini 


“Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).” (Q.s. Yusuf : 1)

Alif, laam, raa. 
Di dalam tafsir Al-Azhar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Abdullah bin Mas’ud, mereka berkata, “Di dalam Al-Qur’an kita tidak mendapat huruf-huruf, melainkan di pangkal beberapa surat, dan tidak tahu apa yang dikehendaki Allah dengan dia (huruf-huruf tersebut.)”

Maksudnya: kita tidak tahu pasti yang sesungguhnya, apa maksud di balik huruf-huruf pangkal surat tersebut. Hanya Allah lah yang tahu, maksud yang sebenarnya.
Akan tetapi, banyak juga ahli-ahli tafsir yang tertarik membuat pengertian sendiri tentang rahasia-rahasia huruf tersebut. Seperti Ibnu Abbas, beliau menafsirkan  Alif, laam, raa adalah
أَنَا اللهُ أَرَى
Artinya: Aku Allah, Aku Melihat.

Allahu a’lam.
Di dalam Al-Qur’an ada 5 surat yang diawali dengan ‘Alif, laam, raa’. 4 surat dengan mengambil nama-nama Rasul : surat Yunus, Surah Hud, surat Yusuf, dan surat Ibrahim. Satu suratnya, yaitu surat Al-Hijr – artinya batu besar.

‘Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).” (ujung ayat 1)

Dari nama surat-surat yang diawali alif lam ra, dapatlah kita menduga surat-surat tersebut berisi tentang kisah-kisah para nabi. Baik berupa lika-liku kehidupannya seperti Yusuf, tentang da’wah dan pembangkangan kaumnya dan kadang juga dilengkapi dengan pelajaran-pelajaran lain.

Dan Al-Hijr yang artinya batu besar pun, juga berupa kisah sejarah. Batu besar atau batu gunung, menceritakan kaum Tsamud yang mempunyai keahlian memahat batu-batu atau gunung-gunung menjadi rumah-rumah yang indah, sayangnya, kelebihan yang Allah berikan tidak membuat mereka beriman kepada seruan Nabi Shalih.

Sedangkan dari nama surat Yusuf, kita sudah bisa menduga, bahwa surat ini menggambarkan secara singkat tentang kehidupan Yusuf yang langsung dari Allah, melalui perantara Jibril disampaikan kepada Rasulullah.
   
2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab

Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. Qur’anan ‘arabiyyan artinya bacaan/kitab untuk dibaca dalam bahasa Arab. Jika seandainya Al-Qur’an diterjemahkan ke suatu bahasa lalu disalin, maka bukanlah lagi Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah kitab yang dibaca dalam bahasa Arab.

‘Agar kamu memahaminya’ (ujung ayat 2)
Mungkin kita bertanya, bagaimana kita bisa memahaminya kalau kita tidak mengerti bahasa tersebut? Khususnya kita orang Indonesia berbahasia Indonesia.

‘Agar kamu memahaminya’ di balik kalimat ini, tersimpan dorongan dan motivasi yang sangat luas dan sangat mulia.
Supaya kita belajar bahasa Arab, tafisr Al-Qur'an, Asbabun nuzul dan segala ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur'an (termasuk sirah nabawiyah) kita memahaminya. 
Supaya kita ‘melingkungkan Islam dan Al-Qur'an’ agar kita memahaminya. Kitab Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga dipelajari  dan menjadikan seluruh hidup kita bersandar kepada Al-Qur’an, agar kita paham apa-apa yang Allah wahyukan untuk kita.

Ketidakpahaman bukan hanya karena  beda bahasa, bahkan satu bahasa pun, jika kita jauh dari  lingkungan tersebut, maka besar kemungkinan kita tidak bisa memahami.

Misalnya, kita bicara dunia bloger kepada seorang petani yang jauh dari koneksi internit. Bagaimana mungkin dia paham? Apalagi kalau kita sampaikan kode-kode html, berbuih pun mulut kita, mereka tidak akan paham.

Kita yang jauh dari dunia sastra, ketika membaca sastra, walaupun bahasa Indonesia, kita akan tetap kesulitan memahaminya.
Orang Arab yang berbahasa Arab pun, bila mereka tidak amalkan Islam, mereka tidak akan paham maksud Al-Qur’an.

Subhanallah, betapa luas dan dalamnya Al-Qur’an. Untuk memahami Al-Qur’an, kita tidak hanya bisa dengan membaca, lalu bersosmed ria.
Setidaknya aturlah waktu kita, untuk membaca dengan betul dan mempelajari Al-Qur’an, lalu  amalkan. Agar kita bisa paham. Agar kita bisa merasakan keluasan dan kedalam Al-Qur’an.
Bersosmed ria? Berikan sisa waktu. Jangan Al-Qur’an yang diberikan sisa waktu.

*ayat-ayat Al-Qur'an diambil dari dudung.net
referensi bacaan : Tafsir Al-Azhar.   






Subscribe to receive free email updates:

10 Responses to "Cara Memahami Al-Qur'an (Surat Yusuf : 1-2)"

  1. Alhamdulillaah..., saya ngaji melalui tulisan ini :)
    Betapa penting untuk terus menambah ilmu ya, Mbak, termasuk dalam memahami al-Qur'an.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Pak. Terima kasih, Pak atas kunjungannya :)

      Delete
  2. Subhanallah.. Indahnya isi kandungan al-Qur'an ya, mbak :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudahan kita bisa memetik keindahan-keindahan di dalamnya :)

      Delete
  3. mempelajari, mengamalkan dan membagikannya. :)

    ReplyDelete
  4. Suka mbak dengan tema yang begini, supaya lebih bisa memahami Al-Qur'an, kadang baca terjemahannya aja masih suka bingung maksudnya, memang harusnya belajar bahasa Arab ya supaya kalau baca Al-Qur'an bisa mendalami maknanya

    ReplyDelete
  5. Iya, kita tak bisa mengandalkan terjemahannya saja untuk memahami Al-Qur'an. bahasa Arab, mungkin juga tidak dikatakan wajib tapi dengan adanya mengerti bahasa Arab, sedikit-sedikit kita bisa mengerti. masih banyak ilmu yang kita pelajari untuk memahami Al-Qur'an, diantara tafsir, asbaun nuzul, dan ilmu Islam lainnya.

    dan hal yang terpenting adalah kita berusaha mempelajari dan mengamalkan, insya Allah, Allah beri kepahaman.

    ReplyDelete
  6. Saya mulai baca lagi terjemahan Al-Qur'an dan sulit juga menerjemahkannya sama pikiran sendiri, takut salah hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kita tak bisa mengambil kesimpulan hanya mengambil terjemahan.. selain itu, harus didukung ilmu-ilmu Islam lainnya, terutama yang berhubungan dengan Al-Qur'an, seperti tafsirAl-Qur'an..

      Delete
  7. setuju mbak, sebagai muslim harus mau belajar memahami al Qur'an :)

    ReplyDelete

Tinggalkan jejakmu di sini :)
Maaf, mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar. Thanks.